Kesaksian tetangga, Amirudin, rumah Saimin, 67 tahun, sehari sebelumnya sudah ada tanda-tanda mau roboh. Kondisi rumah sudah miring. Kebetulan Sabtu pagi ada angin kencang sehingga rumah itu ambruk.
Saimin bersama anaknya, Sugiono, 40 tahun, sedang berada di dalam rumah. Penghuni tidak keluar rumah beberapa hari terakhir karena sakit. Bapak dan anak penderita gangguan jiwa itu sama-sama terkubur reruntuhan rumah. Namun, keduanya selamat tanpa cedera serius.
Amirudin sudah lama menempati rumah semi permanen. Konstruksi rumah berupa bata semen berdinding kayu sudah termakan usia dengan kondisi lapuk. Begitu juga atap dan bagian lainnya keropos di sana-sini.
Kadus 1 Pekon Wayakrui Halimin prihatin dengan robohnya rumah Saimin hingga rata dengan tanah. Namun, ia bersyukur dua penghuni selamat meski tertimpa reruntuhan. Rumah diketahui dalam kondisi miring hampir ambruk sejak Jumat sore.
Aparat Pekon Wayakrui bersama warga bergotong-royong membenahi reruntuhan rumah. Warga membuatkan gubuk sebagai tempat tinggal sementara bagi Saimin dan anaknya. Musibah rumah roboh mengundang belas kasihan karena penghuninya sama-sama mengidap gangguan jiwa.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar