Pernyataan itu disampaikan Ike Edwin di Lamban Kuning, Sukarame, Bandarlampung, sehubungan dengan pemungutan suara atau pencoblosan pilkada serentak 27 November. Pilkada ini memilih gubernur-wakil gubernur Lampung serta bupati-wakil bupati dan wali kota-wakil wali kota.
Kapolda Lampung tahun 2016 itu terang-terangan menolak politik uang dalam pemilihan gubernur, bupati maupun wali kota. Politik uang bukan cuma melecehkan demokrasi. Sebagai orang Lampung, politik uang jelas menjatuhkan harga diri dengan semboyan piil pessengiri.
Siapapun terlibat politik uang, baik calon kepala daerah sebagai pemberi dan pemilih sebagai penerima uang maka dia jelas menciderai kharakter orang Lampung. Patut disesalkan karena Lampung pernah disebut-sebut daerah rawan politik uang nomor dua di Indonesia.
Karena itu Ike Edwin mengimbau masyarakat Lampung hadir dalam pencoblosan, Rabu 27 November. Pemilih berhak memilih dengan damai, gembira dan khusyuk. Para calon gubernur, bupati, dan wali kota sudah diketahui masyarakat. Pemilih dipersilakan mencoblos sesuai hati nurani.
Masyarakat Lampung selayaknya memilih pemimpin secara bermartabat dan berakhlak. Siapapun pemenang sebaiknya dihormati dan diterima dengan baik. Terpilihnya pemimpin sesuai takdir dan tidak perlu ribut-ribut apalagi sampai berkelahi.
ARI IRAWAN
Posting Komentar