Lokasi Pekon Tengor berjarak 90 kilometer dari Bandarlampung. Tempat ini bisa ditempuh melalui jalur Gedongtataan, Kedondong, Pardasuka, Tanjakan Gayau Limau dan Putihdoh.
Sementara dari ibu kota kabupaten Kotaagung berjarak 60 kilometer melalui Simpang Kotaagung, Kuripan, Limau, dan Putihdoh. Dari sebelah timur melalui Padangcermin, Pasar Jatiringin, Kubulangka, Gedung, dan Wayrilau.
Awal mulanya pekon ini menjadi tempat persinggahan warga pendatang dari berbagai daerah untuk berkebun. Perkembangan berikutnya menjadi pedukuhan dan desa.
Mata pencarian mayoritas penduduk berkebun dan nelayan. Pekon Tengor terdapat banyak kebun kopi, coklat dan pisang. Hasil perkebunan menjadi penopang ekonomi keluarga. Menurut pembeli pisang, Herman, harga komoditas ini mencapai Rp1.700 per kilogram.
Warga juga membudidayakan kayu bayur dan sengon. Tanaman ini merupakan usaha jangka panjang untuk kepentingan pribadi dijual ke penampung bernama Sipat. Kayu hasil perkebunan Pekon Tengor dijual ke Pardasuka, Pringsewu, dan Bandung, Jawa Barat.
Warga Pekon Tengor berasal dari berbagai daerah dan suku antara lain Jawa, Sunda, Palembang dan penduduk asli Lampung. Mereka hidup rukun dan suka bergotong-royong dalam acara adat, hajatan dan kegiatan keseharian.
Hajat pernikahan di Pekon Tengor mengikuti budaya Lampung dengan pelaksanaan akad nikah di masjid. Warga membantu kelancaran hajatan dengan mempersiapkan sarana dan prasarana termasuk hiburan orgen tunggal.
Pekon Tengor memiliki sejumlah obyek wisata alam yaitu Teluk Tengor, Karang Bebay, dan Ruguk Indah Karang Putih. Obyek wisata tersebut menarik banyak wisatawan lokal Gedongtataan, Pringsewu, Bandarlampung, dan Kotaagung. Teluk Tengor dan Karang Bebay bahkan sering dikunjungi wisatawan berbagai daerah.
Pengunjung wisata, Said, berharap pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur jalan Cukuhbalak agar wisatawan bertambah ramai.
Polsek Cukuhbalak membika anggota Pramuka Saka Bhayangkara SMAN 1 Cukuhbalak. Anggota pramuka turut mengamankan keramaian wisata Pekon Tenor dan mengantisipasi hal-hal tidak diinginkan.
Kepala Pekon Tengor Sayumi memanfaatkan dana desa tahun 2025 pergunakan untuk membangun lapangan sebagai sarana pembinaan olahraga termasuk sepakbola. Dana desa juga memperkuat ketahanan pangan dan infrastruktur jalan pertanian hingga jembatan di Dusun Pelandian.
Sayumi berharap pemerintah daerah memperbaiki infrastruktur jalan kabupaten sepanjang tiga kilometer di Dusun Cadasari. Jalan ini menjadi akses warga.
Pekon Tenor juga mengharapkan BPBD Tanggamus membangun talud pemecah ombak di tempat permakaman umum Dusun Sukarame dan Pelandian. Permakaman ini sekarang tergerus air laut pasang.
Pengguna jalan, Ridwan, berharap bupati terpilih segera memperbaiki jalan ruas Pekon Tengor. Jalur ini rusak bertahun tahun dan tidak pernah diperbaiki.
Selain keindahan alam, Pekon Tengor memiliki kekayaan alam berupa tambang batu zeolit. Pertambangan ini dikelola investor PT Paragon Mandiri sejak 2019. Penambangan batu zeolit memberdayakan tenaga kerja setempat.
Humas PT Paragon Mandiri Sugiarto menjelaskan batu zeolit bermanfaat bagi pertanian, perikanan, perkebunan, peternakan, pembenahan tanah, dan pupuk. Perusahaan sudah setahun terakhir merumahkan karyawan karena tidak berproduksi. Perusahaan menunggu perizinan pembuatan dermaga sebagai sarana angkutan hasil produksi melalui laut.
Sugiarto berharap masyarakat Pekon Tengor dan Tanggamus mendukung PT Paragon Mandiri dalam meningkatkan penghasilan warga setempat dan pendapatan asli daerah (PAD) Kabupaten Tanggamus.
Tokoh pemuda Pekon Tengor, Humai, berharap Pemkab Tanggamus memperbaiki jalan kabupaten untuk menunjang kemajuan pariwisata. Jalan sudah rusak bertahun-tahun sehingga banyak lubang dan genangan selama musim hujan.
Harapan perbaikan jalan disandarkan kepada bupati dan wakil bupati terpilih Tanggamus. Dalam kampanye di Lapangan Cukuhbalak, mereka berjanji memperbaiki kerusakan jalan. Janji ini disampaikan kepada ribuan simpatisan.
YUNADA YAMIN
Posting Komentar