pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Musrenbang Tentukan Arah Pembangunan Pekon Kubulangka

CUKUHBALAK (20/1/2025) – Pekon Kubulangka berbeda dengan 20 pekon lainnya di Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus. Pekon ini berada di bawah pegunungan dan menjadi penghubung Kecamatan Kelumbayan.

Kubulangka dengan luas wilayah 638 hektar, 465 kepala keluarga atau 1.563 jiwa tersebar di tiga dusun yaitu Dusun Kubulangka, Karang Tengah, dan Pangandaran. Batas wilayah sebelah Timur dengan Pekon Marbau Kelumbayan Barat dan sebelah Barat dengan Banjarnegeri serta Sukaraja.

Mayoritas penduduknya petani penggarap sawah serta peternak  sapi dan kambing. Populasi ternak merupakan milik pribadi.

Pekon Kubulangka dijangkau dari arah Timur melalui Padangcermin, Wayratai, Pasar Jatiringin dan Merbau Kelumbayan Barat. Dari Barat melalui Gedongtataan, Gayaw, Limau, Putihdoh, Tanjungraja dan Banjarnegeri.

Perjalanan menuju Pekon Kubulangka memiliki banyak keindahan tanaman produktif pertanian seperti pala, durian, coklat, lada, pisang, dan pohon jati.

Pemerintah pekon mengadakan musyawarah rencana pembangunan (musrenbang) tingkat pekon, Senin 13 Januari 2025. Acara dihadiri pemerintah kecamatan, unsur tokoh agama, tokoh masyarakat, pemuda  BHP, kesehatan, pendidikan serta mahasiswa KKN Ittera Lampung.

Sekcam Cukuhbalak Aguslan mengatakan musrenbang bertujuan menentukan arah pembangunan Pekon Kubulangka menggunakan anggaran tahun 2025-2026. Rencana pembangunan melalui dana desa yang tidak terakomodir diajukan melalui anggaran berikutnya.

Kepala Pekon Kubulangka Risyono berharap jalan penghubung Banjarnegeri-Kubulangka secepatnya diperbaiki sebagai salah satu jalan alternatif dari Cukuhbalak menuju Kota Bandarlampung.

Risyono juga berharap normalisasi sungai sebagai antisipasi banjir dan longsor lahan sawah serta Pasar Kubulangka. Dana desa akan fokus membiayai pembangunan jalan pertanian untuk mempermudah angkutan hasil bumi.

Aparat pekon, Bambang, menyampaikan persawahan longsor karena terkikis banjir tiga bulan lalu.

Kehadiran mahasiswa Ittera di Pekon Kubulangka disambut baik warga setempat karena memberikan edukasi terkait kebersihan lingkungan, pembuatan paving block dari sampah plastik, dan pembuatan sabun cuci dari limbah kulit kakao.

Nadia, salah satu narasumber Ittera, memaparkan banyaknya sampah plastik berserakan di darat maupun sungai bisa bernilai ekonomi bila dimanfaatkan dengan baik. Limbah plastik sangat mudah diolah menjadi paving dengan cara dicacah dan dicampur oli bekas lalu dibakar.

Lidia menyosialisasikan pembuatan sabun cuci dari limbah kakao. Kulit kakao ditumbuk menjadi abu dan dicampur dengan zat kimia lainnya. Sosialisasi pembuatan sabun disampaikan kepada warga dan ibu-ibu PKK Kubulangka.

Eryanti, warga setempat, mengatakan pembuatan sabun cuci dari limbah kakao tak ubahnya sabun cuci pembelian di warung.

Pekon Kubulangka memerhatikan bidang pendidikan dengan adanya sekolah dasar dan madrasah tsanawiyah. Kepala Tsanawiyah Andiyoko berharap kementerian agama memerhatikan kesejahteraan guru dan perbaikan plafon gedung sekolah.

YUNADA YAMIN
Posting Komentar

Posting Komentar

-->