Tiga warga Kelurahan Panjang Utara menjadi korban banjir bernama Didin, umur 45 tahun, Piyan, usia 17 tahun, dan Kunawati, umur 59 tahun. Didin dan Piyan merupakan paman dan keponakan. Kedua warga Kelurahan Panjang Utara tersebut tewas terseret banjir bandang sejauh satu kilometer hingga ditemukan menyangkut di kolong mobil.
Sementara Kusnawati, warga Jalan Bahari, Kampung Selirit, Panjang Utara, terjebak banjir dalam rumah hingga tewas dengan posisi tertimpa lemari. Ketiga korban sudah dievakuasi tim BPBD Bandarlampung.
Banjir bandang terpicu hujan deras sejak dini hari pukul 02.00 WIB hingga pagi. Arus Sungai Bako meluap dan menggenangi permukiman empat kelurahan yaitu Panjang Utara, Panjang Selatan, Waylunik, dan Srengsem.
Ketinggian banjir sekitar setengah sampai satu setengah meter. Air menggenangi jalanan hingga permukiman. Ketua RT Kebunjeruk, Panjang Utara, Yudi, mengatakan air bah datang pukul 03.00 WIB. Dua warga Diding dan Piyan tewas bukan di sungai tetapi terseret banjir di jalanan. Banjir begitu deras sehingga korban tidak bisa menyelamatkan diri.
Wali Kota Bandarlampung Eva Dwiana membenarkan tiga warga Panjang Utara tewas terdampak banjir. Dua orang baru membuka pintu bertepatan banjir bandang dan air pasang. Seorang lagi tewas tertimpa lemari.
Hasil evaluasi menunjukkan banyak rumah berada di atas gorong-gorong dan selokan. Pemkot Bandarlampung akan berkoordinasi dengan Pelindo. Dalam kompleks perusahaan BUMN itu terdapat banyak saluran air tertutup sehingga air tidak bisa keluar.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar