Korban Serangan Buaya di Semaka Menjadi 4 Warga

 

 SEMAKA (14/5/2025) -  Belum berjarak setahun, buaya Semaka, Tanggamus, menyasar emak-emak lagi di RT 06, Dusun 03, Pekon Sri Purnomo. Wanita tersebut, hingga malam Kamis, 14 Mei 2025 dirawat di RS Abdoel Moeloek Bandarlampung.

Pada Juni dan Juli 2024 yang lalu, dalam tempo tiga pekan, tiga warga sekitar juga dimangsa buaya, salah seorang di antaranya meninggal, dalam kondisi tubuh tidak utuh.

Buaya Semaka umumnya menyasar emak-emak atau wanita lansia. Yang terakhir bernama Maryati, berusia 52 tahun, saat mandi di sungai dekat rumahnya, Selasa Sore, 13 Mei 2025.

Paramedis di RS Abdoel Moeloek menyebut Maryati luka serius dan patah tulang di kaki kiri.

Korban sebelumnya  Madraidi, umur 70 tahun. Ia bergelut dengan buaya ketika mandi di pinggiran Sungai Semaka, hingga luka di sekujur tubuh, mulai dari tangan, kaki,dada hingga bagian belakang badan pada 16 Juli 2024.

Painah, umur 51 tahun,  dan Ngatini,  usia 50 tahun, diterkam buaya ketika mandi dan membuang sampah pada 24 Juni 2024. Ngatini dirawat rumah sakit karena terluka bahu. Sementara Painah hilang dan ditemukan tewas dua hari kemudian dengan kondisi tubuh tidak utuh.

Buaya di Semaka berukuran besar,  dengan panjang empat sampai lima meter. Satwa ini suka berjemur di dekat rerimbunan bambu atau hamparan pasir pinggir sungai.

Kawanan buaya hampir setiap hari menjadi tontonan warga hendak mandi. Buaya tidak takut tepergok atau terganggu dengan aktivitas masyarakat bantaran Sungai Semaka. 

Buaya juga betah berkeliaran dekat pertambangan pasir di alur sungai Pekon Karanganyar hingga Pekon Sudimoro Bangun. Hiruk pikuk mesin penyedot pasir dan aktivitas penambang menggunakan rakit bambu tidak membuat buaya takut.

Kepala Pekon Sri Purnomo, Ilmudin, Rabu 14 Mei 2025,  meminta warganya tidak lagi mandi di sungai.

AJI MADA

0 comments:

Posting Komentar