Ekspor produk turunan kelapa sebanyak tiga kontainer bernilai 1,5 juta dolar Amerika atau Rp25 miliar. Produk ekspor terdiri air kelapa, santan, dan dessicated coconut atau kelapa parut. Barang-barang ekspor ini diproduksi oleh PT Sari Segar Husada.
Negara tujuan ekspor produk hilirisasi kelapa Lampung adalah Australia, Belanda, Tiongkok, dan Tanzania. Pemerintah turut membantu membuka jalinan kerja sama perdagangan ke berbagai negara yang tidak memiliki komoditas tersebut agar bisa diperdagangkan.
Zulkifli Hasan mengatakan ekspor produk turunan kelapa menunjukkan keunggulan komparatif sebagai produsen kelapa. Indonesia menduduki dua besar produksi kelapa setelah Filipina. Karena itu petani wajib meningkatkan produksi menjadi nomor satu dan menguasai perdagangan kelapa dunia.
Menteri Perdagangan mengaku bangga atas pelepasan ekspor produk turunan kelapa. Produk ini dahulu Cuma diolah menjadi kopra. Berkat hilirisasi menjadi tepung kelapa, santan kering, santan basah, air kelapa, nata de coco hingga batok jadi karbon aktif dan sabut kelapa diubah menjadi jok.
Pimpinan PT Sari Segar Husada Agus Susanto mengatakan ekspor produk turunan kelapa periode Agustus sebanyak 1.500 metrik ton. Ekspor ini menjadi kegiatan rutin. Dengan adanya kepercayaan negara tujuan ekspor menggunakan produk asal Lampung, perusahaan pun berkomitmen menjaga kualitas produk.
Sejumlah negara meminta pengiriman produk turunan kelapa asal Lampung yaitu Perancis, Amerika Serikat, dan Filipina.
HARRY ATFRIANSYAH
Posting Komentar