Warga Karangrejo terserang DBD dalam beberapa pekan terakhir seiring curah hujan tinggi. Penyebaran penyakit ini cukup masif sehingga pasien mencapai 87 orang. Penderita DBD diduga terus bertambah.
Penyakti DBD disebarkan nyamuk Aedes Aegypti yang bersarang di tempat-tempat lembab dan lingkungan tidak terawat seperti genangan air dan selokan di depan rumah warga. Wabah demam berdarah ini menyebar rata di semua RT dan dusun.
Kebanyakan penderita DBD berobat secara mandiri di puskesmas dan rumah sakit. Para pasien menjalani rawat jalan dan rawat inap. Namun, beberapa di antaranya menjalani perawatan di rumah karena kapasitas rumah sakit penuh.
Pasangan Suyanto dan Fitriasih bersama lima anaknya terserang DBD sejak beberapa waktu lalu. Keluarga ini berobat ke Rumah Sakit Wisma Rini Pringsewu. Tujuh orang sekeluarga rata-rata menderita gejala demam, kepala pusing, perut mual, dan sekujur badan sakit semua.
Tetangga keluarga Suyanto juga kalang-kabut terserang demam berdarah. Mereka pontang-panting berobat ke puskesmas, rumah sakit, dan perawatan di rumah sendiri karena rumah sakit Pesawaran sudah penuh pasien.
Warga Karangrejo berharap perhatian dan tindakan serius untuk penanggulangan wabah demam berdarah. Meski begitu Sekretaris Desa Karangrejo Trisman bungkam ketika diminta konfirmasi merebaknya demam berdarah dan jatuhnya banyak penderita di desanya.
PIYAN AGUNG
Posting Komentar