Korban bernama Misni, 63 tahun, asal Desa Kalitorong, Kecamatan Randudongkal, Kabupaten Pemalang, Jawa Tengah. Ia sudah lama tinggal dan menjadi petani kopi di Pekon Sukabumi, Lampung Barat.

Seputar lokasi penemuan korban terdapat jejak kaki harimau. Jasad Misni ditemukan dalam kondisi mengenaskan. Ada bagian tubuh tidak utuh serta luka-luka gigitan di leher serta kepala bagian belakang.

Peratin Sukabumi Alamsyah membenarkan tewasnya Misni, warga Pemalang, Jawa Tengah, tetapi sudah lama tinggal di Dusun Umbul Lima Pemangku 6 Kalipasir, Pekon Sukabumi. Misni berkebun sejak pagi dan tidak pulang sampai sore.

Keluarga menjemput pada petang hari tetapi tidak ada di lokasi. Beberapa meter kemudian ditemukan alat semprot tanaman dan sepatu. Babinsa dan Bhabinkantibmas membantu pencarian. Misni ditemukan tewas mengenaskan di kawasan hutan lindung pada pukul 19.30 WIB.

Lokasi penemuan jasad berjarak satu kilometer dari kebun kopi. Korban diduga diseret harimau pemangsa. Petugas dan warga mengevakuasi jasad Misni. Keluarga menolak proses autopsi dan merencanakan pemakaman hari ini.

Tewasnya petani kopi menambah banyak korban konflik harimau dan manusia di kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) Lampung Barat. Sejak 2024 hingga 2025, lima orang tewas diserang harimau sumatera.