Hingga Minggu, 7 September 2025, Kepala Pekon Doh, Ahmad Sazani, menyebut daerah mereka masih terisolir karena jalan masuk ke desa tersebut ditutupi longsoran tebal.
Muhibiyan, tokoh masyarakat sekitar, menyebut hujan pada awalnya hanya setinggi paha pada Sabtu sore, dan meningkat menjadi air bah pada malam harinya.
Derasnya air bah dari pegunungan membuat jalan utama di sekitar Pekon tergerus. Puluhan rumah tergenang hingga tengah malam, dan baru surut pagi harinya.
Pada Minggu Siang, 7 September 2025, sejumlah warga masih menjemur kasur, perabotan, dan pakaian, yang terendam air di halaman rumah.
Muhibiyan meminta Pemerintah memperhatikan saluran drainase di Pekon mereka, karena tidak mampu menampung air pada saat banjir bah datang.
Kepala Pekon Doh, Ahmad Sazani mengharapkan Pemerintah Kabupaten menambahan eksavator, untuk menyingkirkan longsoran, agar desa tersebut tidak terisolisasi lagi.
YUNADA YAMIN






0 comments:
Posting Komentar