Jasmini menjadi perhatian pada malam itu, karena selain rumahnya terdampak gempa terparah, wanita itu baru saja kehilangan suaminya dua hari sebelumnya, dan berencana tahlilan untuk hari ketiga.

Warga pun spontan bergotong royong sejak malam untuk membantu wanita tergolong prasejahtera itu. Besok harinya, dibantu aparat Pekon, BPBD, Babinsa, dan Kepolisian, rumah Jasmini dibongkar habis, untuk diperbaiki kembali.

Isteri Almarhum Yono, seorang pedagang arumanis, menyebut malam itu mereka sedang diskusi tentang pelaksanaan tahlilan hari ketiga pada saat gempa datang.

Saat goncangan gempa muncul, bangunan rumahnya yang sudah rapuh berderik. Dengan reflek, anaknya menyelamatkan cucunya, dengan berlari ke luar rumah.

Wanita mulai berusia lansia itu menyebut ia bersyukur keluarganya tidak terluka saat sebagian bangunan rumahnya ambruk. Hanya anaknya yang tertimpa genteng saat berlari keluar rumah.

Kapolsek Semaka, AKP Sutarto, mengatakan gempa pada malam Sabtu membuat tiga rumah rusak berat, tujuh rusak sedang, dan tiga rusak ringan di Pekon Sukadadi, Karangrejo, dan Tugurejo.

Kerusakan rumah umumnya di bagian dapur, tembok belakang, kamar mandi, dan ruang tengah.

ADI SUSANTO