Dokter Spesialis Forensik Rumah Sakit Bhayangkara Polda Lampung I Putu Swartama mengungkap penyebab kematian Pratama adalah tumor otak jenis oligodendroglioma.
Tim forensik juga menemukan luka tindakan medis seperti bekas infus dan pemasangan selang di kepala untuk mengeluarkan cairan dari tumor. Tanda-tanda kekerasan sulit dipastikan karena kondisi jenazah mengalami pembusukan lanjut.
Pratama Wijaya Kusuma, mahasiswa Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila, meninggal usai mengikuti kegiatan diksar Mahapel di Gunung Betung, Pesawaran, 14-17 November 2024.
Meski demikian, Polda Lampung memastikan penyidikan dugaan kekerasan dalam pendidikan dasar Mahepel Unila tetap berlanjut. Dirreskrimum Polda Lampung Kombes Pol Indra Hermawan, menyampaikan kepolisian telah memeriksa 52 saksi pelapor, peserta diksar, panitia hingga tenaga medis.
Kasus ini tidak mudah, namun penyidik berhasil merangkai keterangan saksi-saksi dan tinggal selangkah lagi menuju penetapan tersangka. Kombes Pol Indra Hermawan menegaskan perkembangan kasus ini diumumkan dalam waktu dekat.
Dugaan tindak kekerasan diksar Mahepel Unila bukan hanya menimpa Pratama Wijaya Kusuma. Berdasarkan saksi, petunjuk, ahli, dan barang bukti, polisi menemukan korban lainnya atas serangkaian tindak kekerasan secara bersama-sama.
ARI IRAWAN






0 comments:
Posting Komentar