Budidaya lele menggunakan metode kolam bulat konvensional mendapat gelontoran dana desa Rp162 juta atau sebesar 20 persen dana desa tahun 2025. Pengelola menyiapkan bibit 27.500 ekor lele dengan hasil panen mencapai lebih satu ton.
Penjabat Peratin Kubuliku Jaya Sahril, Jumat 10 Oktober 2025, mengatakan program ketahanan pangan melalui budidaya ikan lele sanggup memenuhi kebutuhan gizi masyarakat dan mengurangi stunting. Ia optimis program ini sukses. Masyarakat bukan hanya memenuhi gizi dengan telur dan daging ayam tetapi ditambah ikan lele. Budidaya ikan lele menguntungkan pendapatkan bumdes sekaligus mencukupi gizi masyarakat.
Ketua Unit Ketahanan Pangan Kubuliku Jaya Aris Budiarto menyebut program ketahanan pangan membudidayakan 27.500 ikan lele tersebar di 12 kolam. Panen selama dua bulan ini lebih satu ton. Hasil panen ditampung pengepul di Sekincau. Masyarakat juga membeli untuk konsumsi sehari-hari maupun paket acara.
Budidaya ikan lele cukup berkembang dengan pola pemebrian pakan dua kali yaitu pagi dan malam. Lele juga butuh vitamin guna mengurangi risiko kematian. Pengelola mengharapkan pembukaan pasar lebih luas dengan cara kerjasama program mnakan bergizi gratis (MBG).
LILIANA PARAMITA






0 comments:
Posting Komentar