Rabu, 22 Oktober 2025

Remaja Korban Bullying Terpaksa Putus Sekolah dan Jadi Pemulung

BANDARLAMPUNG (22/10/2025) – Seorang remaja SMP Bandarlampung terpaksa putus sekolah dan membantu ibunya memulung barang bekas gegara tidak tahan menjadi korban bullying (perundungan) teman-temannya. 

Remaja bernama Gina Dwi Sartika, 16 tahun, awalnya menempuh pendidikan sampai kelas 8 di SMP Negeri 13 Bandarlampung. Ia keluar tahun 2023 karena terus-terusan menjadi bahan ejekan dan hinaan atas latar belakang orangtuanya sebagai pemulung alias tukang rongsokan.

Gina tinggal bersama ibunya Misna Megawati, 42 tahun, di rumah kontrakan Desa Kurungan Nyawa, Kecamatan Gedongtataan, Kabupaten Pesawaran.

Sejak putus sekolah, remaja ini membantu ibunya memulung demi makan sehari-hari. Gina sebenarnya masih memendam keinginan bersekolah asal dibantu. Remaja ini ingin membanggakan ibunya dengan cita-cita menjadi guru atau perawat.

Misna, seorang janda beranak enam, berurai air mata meratapi  anaknya putus sekolah. Orangtua juga menginginkan sang anak kembali bersekolah jika pemerintah mengulurkan bantuan termasuk urusan dokumen akta kelahiran dan kartu keluarga.

Kepala SMP Negeri 13 Bandarlampung Amaroh membantah adanya bullying sehingga salah satu muridnya itu sampai berhenti sekolah. Pihak sekolah juga tidak pernah mengeluarkan Gina. Justru siswi itu sendiri yang ngotot keluar dengan alasan pindah sekolah. Padahal guru-guru berusaha keras menahan supaya tetap bersekolah.

Amaroh kini terpukul dan turut meratapi nasib Gina begitu mengetahui siswinya itu menjadi pemulung. Sekolah mengarahkan Gina masuk program penyetaraan yaitu Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM).

ARI IRAWAN

0 comments:

Posting Komentar

 
×
×
data-ad-slot="9110068254" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">