Peristiwa terjadi sekitar pukul 20.00 WIB. Sambaran petir mengakibatkan kerusakan sejumlah KWH listrik serta perabotan rumah tangga milik warga. Korban tewas diketahui bernama Edi Prayitno, berusia sekitar 20 tahun. Ia baru satu bulan menikah. Korban mengalami luka bakar bagian dada akibat sambaran petir saat berada di kamar bersama istrinya.
Kesaksian tetangga mengatakan sekitar jam delapan malam petir menggelegar keras hingga listrik tiba-tiba padam. Warga mendengar suara jeritan dari rumah korban dan ternyata Edi sudah tidak tertolong. Ada tujuh orang lainnya lemas dan gemetar karena kaget.
Usai dimandikan dan disholatkan, jenazah Edi Prayitno dimakamkan di tempat pemakaman umum desa setempat, Senin siang. Warga mengaku masih trauma dengan kejadian badai petir secara tiba-tiba.
Almarhum baru menikah tanggal 18 Oktober kemarin. Dia menjadi tulang punggung keluarga. Selain istrinya, dia juga menanggung biaya pengobatan ayah dan ibunya yang sakit.
Keluarga berharap Pemerintah Kabupaten Mesuji memberikan perhatian terhadap kondisi keluarga yang kini kehilangan pencari nafkah. Mereka juga meminta PLN meningkatkan standar keamanan jaringan listrik untuk meminimalisir risiko saat terjadi hujan deras dan sambaran petir.
Musibah ini kembali mengingatkan warga untuk meningkatkan kewaspadaan, terutama saat cuaca ekstrem.
SULISTIONO






0 comments:
Posting Komentar