BAKAUHENI (16/11/2025) – Cuaca buruk mulai berdampak ke jalur penyeberangan Bakauheni – Merak. Sebuah truk nyaris terguling saat menyeberang pada pukul 01.31 WIB , Minggu, 16 November 2025.
Sejumlah video yang beredar di media sosial memperlihatkan truk sudah oleng. Petugas buru-buru mengosongkan kapal, dan meminta sopir truk yang lain membantu menari, hingga angkutan logistik itu bisa dikeluarkan dari kapal.
Beberapa saksi menyebut olengnya truk sempat membuat para penumpang dipersiapkan untuk memakai pelampung. Sebagian mereka juga disuruh berkumpul di area aman.
Adapun para sopir truk, buru-buru turun ke parkiran bawah, ramai-ramai menarik truk yang oleng, hingga akhirnya seluruh angkutan di sana bisa mendarat di pelabuhan.
Cuaca buruk sudah terasa di Selat Sunda sejak dua bulan yang lalu. Ketinggian ombak terus meninggi dalam dua bulan terakhir.
BMKG mencatat tinggi gelombang di alur penyeberangan Merak ke Bakauheni mencapai 2,6 meter pada Minggu, 16 November 2025. Angin berhembus kencang dari arah Barat, dan kawasan sekitar sering diguyur hujan.
Operator Pelabuhan Bakauheni dan Merak, tampaknya, lebih berhati-hati dalam mengoperasikan kapal. Hanya feri besar yang berlayar dalam sepekan terakhir.
Cuaca buruk juga membuat antrean di beberapa dermaga di Bakauheni menjadi ramai, mulai dari parkiran eksekutif, hingga reguler.
Karena kapal tetap banyak yang beroperasi dan jumlah kendaraan yang menyeberang juga tidak naik, operasional penyeberangan di Pelabuhan Bakauheni tergolong lancar.
Eko dan Sasli Anwar, dua penumpang kapal, menyebut cuaca buruk membuat keduanya lebih berhati-hati. Selain ombak tinggi di jalur penyerangan Merak dan Bakauheni, hujan juga terjadi di Tol arah Bakauheni atau Merak.
ROY SHANDI,






0 comments:
Posting Komentar