Hasanah, seorang pemilik pangkalan, mengatakan pada empat bulan yang lalu, pasokan elpiji normal. Mereka bisa memesan sampai 200 dalam sepekan. Namun lama-lama turun menjadi 100 seminggu. Turun lagi 50. Tiga bulan terakhir tersendat.
Bagi pemilik pangkalan tidak ada istilah stok barang, karena begitu dikirim langsung ludes diambil warga. Setelah Pemerintah meniadakan minyak tanah dan meminta warga beralih ke elpiji, umumnya warga memasak dengan gas.
“Sekarang sudah tergantung ke gas, eh stoknya yang gak ada,” kata Rini, salah seorang warga Bangunrejo.
Di Bangun rejo, harga jual elpiji di pangkalan antara Rp16.500 hingga Rp17 ribu. Karena langka banyak dari warga membeli dari Rp22 sampai Rp30 ribu di luar pangkalan.
“Seperti permainan, harga di pangkalan lebih murah tetapi stok tidak ada, tetapi dengan lebih mahal, barang tersedia super market ,” ujar Namin, warga lain.
SIGIT S
0 comments:
Posting Komentar