Karena terus dibiarkan, beberapa genangan jadi kubangan pada musim hujan. Banyak dari pengendara sepeda motor dan roda empat terjebak, terutama saat mengemudi pada malam hari.

Sejumlah warga mengherankan “penganaktirian” pembangunan jalur transportasi menuju Ambarawa. Sementara jalan menuju kecamatan lainnya sudah dihotmix, fasilitas lalu lintas ke daerah ini nyaris tidak tersentuh.

Rolencius Ponidi, warga Ambarawa, Pringsewu, mengatakan pembangunan sarana transportasi ke daerah itu umumnya hanya menambal dengan batu pasir, tidak dengan aspal. Sementara arus lalu lintas di daerah tersebut tergolong ramai, sehingga sering menjadi macet atau kecelakaan karena menghindari lubang.

Menurut catatan Lampung TV, rencana anggaran pembangunan jalan dari Pemerintah Provinsi Lampung untuk daerah Pringsewu pada Tahun 2017 mencapai Rp10 miliar, menurun dari rencana anggaran pada Tahun 2016 (Rp12,5 Miliar). Tidak ada satu anggaran pun yang menyebutkan kata “Ambarawa”.

Rencana anggaran pembangunan jalan dari Pemerintah Kabupaten Pringsewu yang berbau “Ambarawa” pada Tahun 2017 mencapai Rp2,8 miliar, di antaranya:

1. Peningkatan Jalan s/d AC-BC Ruas Jalan Gunung Sahari Pekon Ambarawa Timur Rp1 Miliar 

2. Peningkatan Jalan s/d Latasir Jl. Samping Balai Pekon Pekon Ambarawa Barat Rp200 Juta

3. Peningkatan Jalan s/d latasir Jl. Sapuhanda gg Ansor pekon Ambarawa Rp200 Juta

4. Peningkatan Jalan s/d latasir Pekon Ambarawa Rp200 Juta

5. Peningkatan Jalan s/d latasir pekon Ambarawa Timur Rp200 Juta

6. Peningkatan Jalan s/d Latasir Ruas Jalan Ambarawa - Kantor Camat (Samping Gereja Kerosulan) Rp500 Juta

7. Peningkatan Jalan s/d Latasir Ruas Jalan Ambarawa - Sumber Agung (Yasmida) Rp500 Juta.

Eprizal