Seperti tahun-tahun sebelumnya, pusat perhatian warga tertuju ke Tugu Adipura dan lungsir. Warga berdatangan dari seluruh arah sejak pukul sembilan malam, dan mulai ramai sejam kemudian, terutama di jalur Jalan Ahmad Yani, Kawasan Saburai, Diponegoro, dan Lungsir.
Sejak sore, Satlantas Polresta Bandarlampung menutup jalan ke arah dua titik tersebut. Warga umumnya parkir lebih jauh dan berjalan kaki menuju Tugu Adipura dan Lungsir. Jalan baru dibuka kembali pukul 01.30 dinihari.
Kembang api mulai semarak lima belas menit sebelum pergantian tahun. Sejumlah warga pun meramaikannya dengan meniup terompet, yang banyak dijual di daerah sekitar.
Penyambutan Tahun Baru umumnya diramaikan generasi muda. Mereka masih berada di Tugu Adipura dan Lungsir hingga pukul satu, menikmati cuaca yang sejuk, dan masih adanya kembang api dan petasan sesekali.
Putra, warga Rajabasa Jaya, Bandarlampung, mengatakan ia sendirian saja datang ke Tugu Adipura, karena tak ingin ketinggalan melihat tradisi pesta kembang api di pusat kota Bandarlampung.
Austin, seorang mahasiswa Kedokteran asal Kalimantan, mengatakan ia banyak berharap untuk kesuksesan kariernya pada Tahun 2024, termasuk menyelesaikan kuliah, dan kembali berbakti kepada orang tua.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar