Pada saat puncaknya dari Merak, jumlah roda dua terbanyak menyeberang terjadi pada 6, 7. 8 April, dengan 17 ribuan, 22 ribuan, dan 15 ribuan unit. Total motor dibawa mudik pada Tahun 2024 mencapai 77.573, naik lima ribuan dibandingkan Tahun 2023, yang berjumlah 72.569.
Meski menurun sepuluh ribuan dari Tahun 2023, kendaraan pribadi yang akan arus balik masih 86 ribuan unit. Selama dua hari terakhir sudah 14 ribuan menyeberang dan total kendaraan roda empat menyeberang dari Merak mencapai 100 ribuan.
Pejalan kaki yang sudah menyeberang juga baru 10 ribuan, masih sekitar 54 ribuan berada di Sumatera. Demikian juga bus. Dari 4.616 yang bertolak dari Merak, baru empat ratusan yang kembali.
Diduga agar tidak peristiwa Merak tidak terjadi Bakauheni, para petinggi Lampung, mulai dari Gubernur, Kapolda, Direktur ASDP mengadakan rapat koordinasi pada Sabtu, 13 April 2024, dan kembali menerapkan aturan hijau, kuning, dan merah.
Kapolda Lampung Irjen Pol Helmy Santika mengatakan jika kemacetan mencapai 1 kilometer, pemudik akan diperlambat masuk Pelabuhan Bakauheni. Jika antrean sudah mencapai 4 kilometer, pemudik akan dimasukkan kantong parkir di jalan tol dan jalan lintas Sumatera.
Dua pemudik sepeda motor melihat kesibukan berbagai pihak menangani arus mudik dan arus balik tidak terlepas dari ketidakmampuan PT ASDP menanganinya.
Mereka melihat ASDP hanya mampu menangani penumpang sesuai kapasitas. Tidak pernah berusaha mencoba menambah kapal khusus Lebaran, dan juga tidak memikirkan penambahan kecepatan kapal, terutama untuk reguler.
Para pemudik juga melihat ASDP tidak pernah belajar dari tahun ke tahun mempelajari karakter pemudik, yang tidak setiap saat melintasi Bakauheni – Merak. Di antara mereka, bahkan, ada yang mudik sekali lima tahun, dan tidak familiar dengan aturan-aturan ASDP.
ROY SHANDI
Posting Komentar