pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Lautan Teduh Lampung Digasak Karyawan hingga Ratusan Juta

BANDARLAMPUNG (10/6/2024) -  PT Lautan Teduh, Lampung,  yang selama ini dikenal dealer Yamaha dan jual beli spare part motor dibobol karyawannya sendiri hingga perusahaan itu merugi 800 juta, dalam sebulan terakhir.

Perusahaan yang memiliki gudang di Jalan Soekarno-Hatta, Bandarlampung, itu mulai curiga, karena banyak spare part yang hilang, dan setelah mengecek rekaman CCTV, ternyata karena ulah karyawannya sendiri.

Dalam rekaman CCTV, dua karyawan masuk gudang, dengan menaiki tembok. Setelah masuk ke dalam, mereka menutup kamera, tetapi sempat terekam CCTV yang lain. Sparepart motor pun dimasukkan ke dalam kendaraan, yang biasa dipakai mengantar di dalam atau luar kota.

Agar sukses, kedua karyawan juga bekerja sama dengan pengawas gudang, yang pura-pura tidak mengetahui pencurian.

Setelah barang-barang curian dari kantor aman di dalam angkutan, mereka pun menjualnya ke sejumlah daerah. Dalam sebulan terakhir, kerugian PT Lautan Teduh mencapai 800 juta rupiah.

Kapolsek Sukarame, Kompol M. Rohmawan, mengatakan, setelah memperoleh laporan, Unit Reskrim mengendus ketiga pencuri, Mu, ES, dan Ka, masing-masing berusia 34, 46, dan 64 tahun, warga Tanjung Senang, Rajabasa Raya, dan Campang Raya.

Unit Reskrim meringkus ketiganya saat santai di rumah. Keluarga dan kerabat, terutama isteri, tampak kaget, saat polisi datang, termasuk untuk menandatangani penangkapan  ketiganya.

Saat diperiksa, ketiga karyawan PT Lautan Teduh itu mengaku baru mencuri tiga kali. Mereka beraksi saat salah seorang pulang dan memarkirkan kendaraan ke dalam gudang. Seorang lainnya memanjat dindin. Satu lagi, seorang sekuriti, mengawasi.

Barang curian dibiarkan hingga pagi. Saat karyawan pengantar barang itu membawa mobil besok harinya, tidak dicurigai siapa pun, karena tugasnya, memang, mengantar barang.

Kompol M. Rohmawan menyebut barang-barang spare part motor itu, kemudian, dijual di luar kota, saat mereka mengantar barang.

ARI IRAWAN
Posting Komentar

Posting Komentar

-->