Santi, sang ibu, dan Andi, ayah siswi SMKN1 Mesuji, datang atas undangan Polres Mesuji untuk melihat bagaimana anak dara mereka bertemu dengan Herman, warga mereka sedesa, diberi tumpangan oleh sang gadis, namun akhirnya ditujah enam kali dan digagahi, dengan dalih galau tak punya uang.
Kedua orang tua siswi SMKN 1 Mesuji tersebut meminta aparat terkait menghukum mati pria berusia 51 tahun yang membunuh puteri mereka.
Kapolres Mesuji AKBP Ade Hermanto mengatakan pihaknya memperagakan 54 adegan dalam rekonstruksi tersebut. Lokasinya sengaja dipilih di sekitar Mapolres atau tidak di lokasi kejadian, untuk menghindari kejadian tidak terduga atas pelaksanaan reka ulang.
AKBP Ade Hermanto mengatakanke-54 adegan reka ulang sesuai dengan keterangan Herman, si pembunuh, dan sejumlah saksi, mulai dari SMKN1 Tanjung Raya Mesuji hingga di lokasi peristiwa di perkebunan karet Desa Margo Mulyo.
Dalam rekonstruksi tersebut juga detail digambarkan bagaimana sang siswi SMKN 1 Mesuji memberi tumpangan dan menyerahkan motor untuk dibawa Herman.
Di tengah jalan, pria berusia 51 tahun itu, berniat ingin merampas tas sang gadis. Karena siswi SMKN1 Mesuji tersebut teriak, ia panik, mendorongnya ke dalam parit, menujahnya empat kali.
Sang gadis sempat melawan saat ia gagahi. Namun, gadis Talangbatu, Mesuji Timur itu, kehabisan nafas setelah ditujah lagi dua kali oleh pria yang berasal dari satu desa itu.
SULISTIONO
Posting Komentar