Ratusan pedagang kaki lima Pasar Unit 2 Banjar Agung mengadang petugas penertiban dengan modus penebangan pohon di sempadan Jalan Lintas Timur. Mereka membawa spanduk berisi penolakan penggusuran.

Aksi massa pedagang ini meminta kios mereka tidak digusur atau memaksa pedagang dipindahkan ke tempat tidak layak. Para pedagang berharap kios direlokasi ke tempat yang telah disediakan pemerintah daerah, baik sewa maupun kredit.

Namun, harapan pedagang tidak dihiraukan pemerintah daerah sehingga memicu emosi. Pedagang melawan tim penertiban hingga bentrok dengan Satpol PP. Massa pedagang kebanyakan kaum wanita akhirnya mundur. Sementara petugas terus melakukan penggalian jalan menuju halaman pasar serta penebangan pohon di sisi jalan.

Eva Gultom, salah satu koordinator aksi, geram dengan insiden ini. Ia merasa upaya para pedagang tidak membuahkan hasil. Para pedagang merasa dibodohi.

Rencana awal hanya penebangan pohon tanggal 9 Juli kemudian keluar lagi surat tanggal 14 Juli tentang penebangan pohon dan bertambah pengosongan kios serta larangan berjualan.

Para pedagang menolak tawaran relokasi ke ruko lantai atas karena tempat dagang itu milik orang. Ruko tersebut kosong setelah pemiliknya bangkrut gara-gara jualan tidak laku. Pedagang ingin dipindah ke tempat layak.