Korban Kakek Salim alias Hadi, Rabu 13 Agustus 2025, ditemukan tewas bersimbah darah serta luka-luka wajah, tangan, dan punggung. Bagian lengan kanan bahkan nyaris putus.

Hasil olah tempat kejadian perkara dan penyelidikan Satreskrim Polres Mesuji mengungkap kakek Salim sebagai korban pembunuhan dengan pelaku tetangga sendiri berinisial IK, 56 tahun.

Wakapolres Mesuji Kompol Heru Sulistyananto, Rabu 20 AGustus 2025, menyebut motif pembunuhan Kakek Salim dipicu warga bernama Supriyati alias Mbah Kenil mengambil tembakau tersangka di rumah korban.

Kronologi pembunuhan bermula Supriyati mengantar makanan ke rumah Kakek Salim pada pukul 06.30 WIB. Makanan digantungkan dipintu karena dipanggil-panggil tidak menyahut. Supriyati melihat sebungkus tembakau tergantung dan segera dibawa pulang. Sehari sebelumnya, Kakek Salim memang berjanji hendak membelikan tembakau.

Tersangka IK datang ke rumah Kakek Salim untuk mencari tembakau yang diambil Supriyati. Pelaku kemudian menuduh Supriyadi mencuri tembakau tersebut. Lima belas menit berselang saksi tukang sayur melihat tersangka membawa parang dan kampak hendak membunuh Supriyati. Tersangka juga mengaku sudah menghabisi Kakek Salim.

Saksi lainnya, Ratna, hendak mengajak Kakek Salim makan siang pada pukul 12.30 WIB. Namun, sang kakek ditemukan tergeletak bersimbah darah dengan beberapa luka bacok. Kompol Heru Sulistyananto mengungkap hasil autopsi menemukan Kakek Salim dibunuh secara sadis dengan 14 luka bacokan.

Tersangka IK mengaku tidak menyesali pembuatannya. Ia dijerat dengan Pasal 340 KUHP subsider Pasal 338 lebih subsider Pasal 351 Ayat 3 KUHP dengan ancaman hukuman maksimal 20 Tahun.