Perkebunan melon sistem hidroponik di Pekon Sukoharjo 1 tumbuh dan berbuah ranum di tengah cuaca ekstrim. Aneka buah melon eksotis jenis inthanon, golden, The Blus, Kinkkro, dan Sweet Net 9 bergelantungan memikat pengunjung. Perkebunan melon ini panen setiap dua setengah bulan.

Pengelola kebun melon, Jauri, membuka wisata agro karena banyak wisatawan memang ingin menikmati sensasi petik melon serasa panen di kebun sendiri. Selain pengunjung lokal Pringsewu, wisatawan berdatangan dari Lampung Tengah, Pesawaran, Tanggamus, dan Bandarlampung.

Pengunjung dipersilakan memilih sendiri jenis melon kesukaannya. Bukan cuma senang petik melon ranum dengan berbagai warna dengan daging buah harum dan manis, wisatawan betah berlama-lama keliling kebun sambil selfie.

Wisata petik buah melon di Pringsewu ini rata-rata didatangi kalangan keluarga. Orangtua senang membawa anak-anak sebagai bentuk edukasi aneka jenis melon eksotis dengan segala keistimewaannya. Kebanyakan pengunjung mencicipi melon petik sendiri dan sisanya dibawa pulang.

Melon inthanon dengan kulit berwarna kuning keemasan dan jaring cantik begitu memikat wisatawan. Daging buahnya segar, renyah, manis serta beraroma harum. Melon golden, The Blues dan Sweet Net 9 juga menjadi favorit pengunjung karena tekstur renyah dan manis.

Aneka jenis melon eksotis itu dipetik pengunjung dengan harga sama yaitu Rp35.000 per kilogram. Pengelola kebun juga melayani pedagang dengan harga borongan Rp30.000 per kilogram.

Beberapa pengunjung Lampung Tengah dan Tanggamus mengaku sudah dua kali berwisata petik buah melon di Sukoharjo 1. Mereka datang bersama keluarga. Selain menikmati kebun asri, pengunjung senang pilih-pilih melon sesuai kesukaannya. Melon di sini rata-rata harum dan warna daging buahnya memikat. Petik melon langsung makan di tempat dan beberapa buah dibawa pulang.