Tersangka berinisial ADS, umur 28 tahun, diamankan Polsek Gadingrejo setelah membacok kakak iparnya hingga tewas bernama Alfian, usia 35 tahun.

Kapolsek Gadingrejo AKP Herman mengungkap kronologi pembunuhan ini terpicu ketersinggungan ADS. Kakak iparnya mengolok-olok dengan kata-kata kasar soal tidak mau tinggal serumah kalau cuma menambah-nambah anak seperti kucing.

Perkataan itu menyulut emosi. ADS bergegas menyambar parang di atas lemari pakaian dan lompat jendela untuk memburu kakak iparnya. Jelang tengah malam itu, ia membabat Alfia tiga kali hingga terkapar.

Serangan baru terhenti setelah dilerai mertua. Korban dilarikan ke rumah sakit dengan kondisi kritis tetapi nyawanya tidak tertolong. Pelaku sempat membuang golok dan meminta perlindungan warga hingga diserahkan ke Polsek Gadingrejo. Polisi menyita barang bukti golok dan pakaian korban.

Tersangka pembunuh kakak ipar dijerat Pasal 351 KUHP tentang penganiayaan dengan ancaman hukuman 7 tahun dan Pasal 338 KUHP tentang pembunuhan dengan ancaman hukuman maksimal 15 tahun.

Ketua Karang Taruna Bulukarto Zainal, 30 tahun, menerima telefon dari seorang warga pukul 23.30 WIB. Warga memberitahukan kedatangan ADS ke warungnya untuk meminta perlindungan karena membunuh kakak ipar. Ia bersama aparatur pekon menemui pelaku dan langsung lapor polisi.

Zainal menyebut pembunuhan itu terpicu perselisihan internal keluarga. Pelaku dan korban tinggal bersebelahan di warga Dusun Bulusari, RT 6 RW 2 Dusun Bulusari, Pekon Bulukarto.