Sutaji, 26 tahun, warga Kelurahan Gebang, Kecamatan Telukpandan, Pesawaran, dan Herizal, 41 tahun, warga Kelurahan Kupangkota, Telukbetung Utara, Bandarlampung, telah sadar setelah mendapat perawatan.
Kabar jatuhnya lift dari lantai 5 sekolah Az-Zahra Bandarlampung membuat syok tunangan Sutaji, Eka. Sang kekasih sempat tidak percaya calon suami dan rekan-rekannya mendapat musibah. Sebelum lift terjun bebas hingga menewaskan tujuh orang dan melukai dua orang, Sutaji telefon Eka hendak lembur kerja.
Eka dan keluarga berjaga di Rumah Sakit Bumiwaras Bandarlampung karena orangtua Sutaji masih melaut. Sutaji mengalami patah kaki kanan dan tangan kiri serta luka trauma kepala. Ia menjalani operasi pada Kamis malam. Tunangannya memohon doa cepat sembuh. Eka dan Sutaji sudah merencanakan pernikahan secepatnya.
Herizal baru sadar setelah menjalani operasi darurat. Ia masih dirawat di Ruang ICU tetapi sudah bisa diajak berkomunikasi. Sepupu Herizal, Iyan, mendapat penjelasan dokter untuk menunggu pemulihan kondisi pasien. Korban mengalami patah kaki dan tangan.
Menurut dokter, Herizal bakal menjalani enam operasi karena luka-luka cukup parah. Paha kiri sobek, tulang tangan kanan kiri nongol dan robek serta telinga keluar darah.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar