Kamis, 11 Desember 2025

Genangan Banjir Hambat Arus Lalu-lintas Jalinbar Pringsewu

PRINGSEWU (11/12/2025) – Banjir menggenangi Jalan Lintas Barat Pringsewu sesaat setelah diguyur hujan deras selama dua jam, Rabu malam 10 Desember 2025. Pengendara mengeluhkan kondisi tersebut karena jalan ini merupakan jalur vital lintas provinsi.

Air setinggi lutut dengan panjang genangan hampir 500 meter membuat banyak pengendara, khususnya roda dua mogok di tengah jalan dan terpaksa berhenti. Kondisi macet tak terhindarkan.

Banjir dekat Universitas Aisyah Pringsewu ini membuat beberapa pengendara memilih putar arah dan mencari jalan alternatif melalui gang sekitar. Meski hujan telah reda sejak pukul 17.00, namun hingga larut malam genangan air belum juga surut.

Warga menyebut kawasan ini memang sudah lama menjadi langganan banjir. Setiap hujan turun, kondisi hampir selalu sama dan bahkan bisa lebih parah dari malam itu. Hingga kini belum ada penanganan signifikan.

Mengantisipasi kemacetan lebih parah, Ipda Silvia Purdiana bersama personel Satlantas Polres Pringsewu turun ke lokasi sejak sore hingga larut malam untuk mengatur arus kendaraan dari arah Bandarlampung menuju Pringsewu–Tanggamus maupun sebaliknya.

Banyaknya kendaraan yang terjebak dan mogok membuat petugas harus bekerja ekstra memastikan arus lalu-lintas aman dan terkendali. Pengendara diimbau berhati-hati dan memperlambat laju kendaraan saat melintasi genangan banjir.

Perumahan RT 10 RW 5 Pekon Tambah Rejo, Kecamatan Gadingrejo, Kabupaten Pringsewu, juga tergenang banjir setelah hujan deras selama dua jam, Rabu 10 Desember 2025 pukul 16.00 WIB.

Air yang meluap hingga masuk rumah membuat warga terpaksa menguras genangan secara manual. Sebagian lainnya menggunakan mesin penyedot dan genset. Meski hujan telah reda sejak beberapa jam sebelumnya, namun air belum juga surut.

Tak hanya permukiman, banjir juga merendam areal persawahan yang baru ditanami padi serta menyapu kolam ikan milik warga bernama Agus.

Warga menyebut banjir disebabkan kiriman air dari dataran lebih tinggi, buruknya saluran drainase, serta aktivitas pengurukan tanah di sekitar kawasan tersebut.

Warga berharap pemerintah dan pihak terkait segera mengambil langkah cepat agar wilayah mereka tidak menjadi langganan banjir setiap tahun.

PIYAN AGUNG

0 comments:

Posting Komentar

 
×
×
data-ad-slot="9110068254" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">