Kamis, 11 Desember 2025

KPK Umumkan Ardito dan Adiknya Jadi Tersangka Korupsi APBD

JAKARTA (11/12/2025) – Komisi Pemberantasan Korupsi, KPK, akhirnya mengumumkan lima tersangka operasi tangkap tangan di Pemkab Lampung Tengah pada Kamis, 11 Desember 2025.

Kelima tersangka mulai dari  Bupati Lampung Tengah Ardito Wijaya, adiknya  Ranu Hari Prasetyo, anggota DPRD Lampung Tengah Riki Hendra Saputra, Plt. Kepala Bapenda Lampung Tengah Anton Wibowo (ANW), dan Direktur PT Elkaka Putra Mandiri Mohamad Lukman Sjamsuri.

Plh Deputi Penindakan dan Eksekusi KPK Mungki Hadipratikto menyebut kelimanya tertangkap operasi tangkap tangan pada 9 hingga 10 Desember 2025, karena menerima hadiah dan gratifikasi dari sejumlah proyek di Lampung Tengah.

KPK menemukan barang bukti uang tunai Rp193 juta hingga 850 emas. Uang Rp193 jut amasing-masing diamankan dari rumah Ardito Wijaya Rp135 juta dan Rp58 juta dari rumah adiknya, Ranu Hari Prasetyo. Ratusan gram emas juga diperoleh dari tangan adik bupati Lampung Tengah itu.

KPK menduga Ardito mematok fee 15-20 persen untuk sejumlah proyek di Lampung Tengah sejak dilantik pada Februari 2025. Sementara Riki Hendra Saputra (RHS) terlibat mengatur pemenang pengadaan barang dan jasa di sejumlah dinas.  Para pemenang harus perusahaan milik keluarga atau tim sukses Ardito dalam pilkada lalu.

Selama 20 hari ke depan, Ardito dan adiknya akan ditahan di Rumah Tahanan Cabang Gedung Pusat Edukasi Antikorupsi KPK. Lainnya di di Rutan Cabang Gedung Merah Putih KPK.

Ardito belum genap setahun menjabat Bupati Lampung Tengah, setelah sebelumnya menjabat wakil bupati, dan menang dalam persaingan dengan Musa Ahmad pada pilkada Tahun 2024 lalu.

Putra mantan Bupati Lampung Tengah dan Wali Kota Metro itu lahir pada 23 Januari 1980, dan pada awalnya berkarier sebagai dokter di Puskesmas Rumbia.

Ardito pernah menjabat Ketua Angkatan Muda Pembaharuan Indonesia atau AMPI, organisasi sayap kepemudaan Partai Golkar pada Tahun 2012, dan menjabat ketua Provinsi Lampung pada Tahun 2017.

Ayah dua anak itu terus terjun di bidang politik. Lewat PKB, ia berpasangan dengan Musa Ahmad dan menang dalam Pilkada Tahun 2020.

Pada Pilkada Tahun 2024, Ardito nyaris tidak mendapat perahu. PDI Perjuangan memberinya tiket bersama Komang Koheri, menang, dan dilantik pada pada Februari 2025. 

Dokter lulusan Fakultas Kedokteran Universitas Trisakti pada 2005 itu juga aktif di Nahdlatul Ulama dan terakhir menjabat Koordinator PDNU Provinsi Lampung.

ASRORI

0 comments:

Posting Komentar

 
×
×
data-ad-slot="9110068254" data-ad-format="auto" data-full-width-responsive="true">