pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Dua Fakta Baru Pembunuhan Siswi SMKN1 Mesuji, Lampung

MESUJI (8/7/2024) -  Jalan sedang becek dan berlumpur menuju Dusun Tebing Tinggi, Desa Talangbatu, Mesuji Timur, Mesuji, Lampung, saat keluarga siswi SMKN1 sedang sibuk menghelat 40 hari  meninggalnya gadis itu pada Senin, 8 Juli 2024.

Suasana berduka masih sangat terasa di kawasan rumah siswi yang dibunuh dan digagahi di Perkebunan Karet Desa Margo Mulyo, Mesuji, pada Kamis, 28 Mei lalu.

Hampir seluruh kerabat siswi SMKN 1 Tanjungraya, Mesuji itu sedang berkumpul. Selain di luar, banyak wanita sedang memasak, di dalam rumah berkumpul sang ayah, Andi, ibunya, Santi, dan Sekretaris Desa Talang Batu, Robi Marta, yang juga masih paman kandung almarhum.

Perhelatan 40 hari juga menjadi hari pertama keluarga itu menerima tamu di luar petugas berwajib. Selain karena selama ini berduka, pembunuh siswi SMKN 1 Mesuji sudah tertangkap pada 1 Juli lalu di Musi Banyuasin, Sumatera Selatan.

Saat berhasil ditemui, setidaknya, ada tiga pernyataan dari keluarga gadis itu. Pertama, Herman, sang pembunuh, bukan keluarga mereka. Kedua, tidak ada urusan utang piutang. Ketiga, mereka mengharapkan pria berusia 51 tahun itu dikebiri dan dihukum mati.

Sang Ayah, Andi dan Sang Paman, Robi Marta, mengatakan, kalaupun disebut ada kaitan keluarga, itu pun masih jauh dan berasal dari keluarga isteri Herman. Karena itu mereka heran jika pembunuh itu menyebut diri uwak sang gadis.

Keduanya mengakui isteri Herman pernah datang untuk meminjam uang, tetapi karena sedang tidak ada, mereka tidak memberi, sehingga mereka menganggap tidak ada urusan utang piutang dengan keluarga pembunuh itu.

Dalam temu pers di Mapolres Mesuji pada Kamis, 4 Juli 2024,  Kapolres AKBP Ade Hermanto mengatakan siswi SMKN 1 Mesuji tersebut dibunuh karena sang gadis melihat pria berusia 51 tahun berjalan kaki saat hendak pulang ke rumahnya, yang berjarak sekitar dua kilometer dari kediaman wanita belia itu. 

Kebaikan siswi SMKN 1 Mesuji itu, rupanya, dijadikan niat jahat oleh Herman. Warga Talangbatu hendak merampas tas sang gadis. Karena tidak ada duitnya, ia menujah wanita belia itu lima kali, dan menggagahinya saat sekarat.

SULISTIONO
Posting Komentar

Posting Komentar

-->