pTzHC95kDouQYrsREyhoYFkgZJIas4EQAFJtLwOS
Bookmark

Lampung Timur Jajaki Wisata Mandi Lumpur di Jalan Rusak

PURBOLINGGO (7/7/2024) - Sejumlah pengendara sepeda motor meneriakkan nama Bupati Lampung Timur Dawam Rahardjo saat mereka melewati jalan poros di Desa Tamansari, Lampung Timur. Meski masih berusia belia, mereka, tampaknya, mulai kecewa, dengan pembangunan infrasruktur di kabupaten itu.

Terletak di batas desa dengan Raman Utara, jalan ini menjadi poros transportasi dari Bumijawa ke Purbolinggo, Lampung Timur. Sangat strategis, karena dianggap memperpendek jarak tempuh untuk ke Lintas Timur atau daerah sekitarnya.

Kerusakan jalan di sini tidak sekedar lagi berlubang. Jika hujan datang, permukaan air mulai rata dengan sawah di sekitarnya. Bahkan, pada satu titik, tinggi genangan air sudah mencapai batas dada orang dewasa.

Selain menjadi penyebab mogoknya sepeda motor, tidak semua warga, terutama wanita, berani melewati genangan di sana. Ada yang meminta tolong kepada seseorang, untuk mengendarai roda duanya agar bisa melewatinya.

Beberapa wanita yang menaiki mobil juga memilih turun, karena takut ambelas bersama kendaraannya melewati kubangan dalam tersebut.

Seorang pengendara sepeda motor, yang nekat, akhirnya memilih turun dari kendaraannya, karena tidak menyangka ketinggian air di kubangan sudah sama dengan sepeda motornya.

Demikian pula saat seorang pria gaek kelihatan gugup saat pulang dari sawah melewati kawasan itu. Suara motornya mulai brebet, namun ia terus paksakan, karena khawatir mogok di sana.

Selain lubang besar berlumpur dan ketinggian air sedada orang dewasa, kerusakan jalan di kawasan ini umumnya sudah parah.

Entah karena jengkel atau marah, sejumlah warga pun memasang papan yang menyebut kawasan tersebut sebagai lokasi wisata, terutama diperuntukkan bagi warga kota yang ingin main lumpur di jalanan rusak.

Jalan poros Pubolinggo di Desa Toharjo juga rusak parah. Dalam sepekan terakhir, sebuah truk pengangkut jagung terbalik di sini.

Wahono, warga sekitar, mengatakan jalan rusak di kawasan ini sudah berlangsung setahun. Ia melihat kerusakan jalan lebih cepat akibat angkutan menuju salah satu pabrik di sana dibiarkan lewat dengan kelebihan tonase.

Rifan, seorang pengampas shampo dari Metro menyebut kerusakan dari arah Raman ke Desa Tamansari mencapai lima kilometer. Ia melewatinya hampir setiap hari karena tidak ada alternatif yang lain.

Purimin, seorang sopir truk, mengatakan, dengan mulainya musim hujan, ia khawatir jalan di kawasan tersebut semakin parah. Jika pengemudi tidak berhati-hati, bisa terbalik atau patah as, seperti dialami pengemudi truk padaSabtu, 6 Juli 2024.

MUHAMMAD FARID
Posting Komentar

Posting Komentar

-->