Kelangkaan Pupuk Resahkan Petani Limau Tanggamus

LIMAU (9/7/2022) – Para petani Pekon Badak, Kecamatan Limau, Tanggamus, resah atas kelangkaan pupuk subsidi maupun non-subsidi. Pupuk bersubsidi jenis urea dan Phonska menghilang selama periode pemupukan pertama setelah penanaman.

Aliyuddin, petani Pekon Badak, Limau, sudah keliling kios pupuk menjelang penanaman hingga periode pemupukan pertama lewat. Pencarian pupuk kesana-kemari tanpa hasil sampai Sabtu, 9 Juli 2022. Demi pertumbuhan padi baru tanam, petani bahkan keliling kios kecamatan. Pupuk bersubsidi maupun non-subsidi tetap tidak tersedia.

Petani normalnya mendapatkan pasokan pupuk bersubsidi jenis urea seharga Rp125 ribu dan Phonska Rp135 ribu per karung. Harga tersebut jauh lebih murah dibandingkan pupuk non-subsidi dengan jenis maupun merek sama.

Kelangkaan pupuk urea dan Phonska diharapkan menjadi perhatian Dinas Ketahanan Pangan, Tanaman pangan, dan Hortikultura Tanggamus. Tanaman padi tidak tumbuh normal dan bahkan mungkin gagal panen jika tidak ditunjang pemupukan.

Ketua Kios Pupuk Bersubsidi Kecamatan Limau Suprapdi tidak sependapat dengan tudingan kelangkaan pupuk. Sarana produksi pertanian tersebut memang sedang kosong tetapi bukan berarti langka. Pupuk belum sampai gudang kios pertanian karena pengiriman terlambat.

Suprapdi meminta petani Kecamatan Limau bersabar sampai pekan depan. Pupuk urea dan Phonska sebenarnya dalam proses pengiriman. Kios berharap pupuk sudah masuk gudang Senin atau paling telat Sabtu mendatang.

MAULANA AS

0 comments:

Posting Komentar