Wajah Pekon Banjar Manis Tanggamus di Awal Tahun 2022

CUKUH BALAK (2/1/2022) -  Tak banyak yang mengira, jalan hotmix mulus juga bisa dijumpai di jalan pesisir Tanggamus, yang menghubungkan sejumlah pekon di Cukuh Balak dengan Kotaagung, ibu kota kabupaten.

Jalan ini terletak di Pekon Banjarmanis, Cukuh Balak, Tanggamus. Salah satu dari 20 desa di kecamatan yang pernah dianggap terisolasi di era Tahun 1990-an, tetapi kini berkembang pesat, karena memiliki banyak lokasi wisata di sekitarnya.

Berdiri sejak Tahun 1968 atau sudah berusia 54 tahun pada saat ini, nama  Banjar Manis diambil dari nama dua dusun yang menjadi cikal bakal pekon ini: Banjar Batin dan Tanjung Manis. 

Pekon Banjarmanis berbatas  dengan dengan Tanjung Betuah di sisi Timur, Tengor di sebelah barat, Pampangan di sebelah Utara, dan Tanjung Betuah di sebelah Selatan.

Jumlah penduduknya belum mencapai seribu jiwa, didominasi pria 75 persen. Mereka tersebar di dusun: Simpurjaya, Rajabasa, Taman Jaya, Sinarjaya, dan Tanjung Jaya.

Suasana pekon cukup asri karena umumnya warga berprofesi sebagai petani padi. Daerah ini juga dikenal sebagai penghasil pisang dan petani, yang sering dikirim ke Bandarlampung atau luar kota, seperti Jakarta.

Kantor Pekon Banjarmanis menjadi satu-satunya tempat berkumpul warga untuk berbagai kegiatan, termasuk menangani pandemi covid-19, mulai dari vaksinasi, pembagian Bantuan Langsung Tunai, dan bantuan sosial lainnya.

Di sini pula Pemerintah Provinsi dan Kabupaten memusatkan kegiatan kesehatan, seperti posyandu, kegiatan PKK, dan penyuluhan pertanian, kependudukan, dan pendidikan. 

Seperti halnya pekon atau desa lainnya di Indonesia, Dana Desa juga mengubah Pekon Banjarmanis dalam bidang infrasruktur. 

Dimulai dari PNPM sekitar Rp281 juta pada Tahun  2015, Pekon Banjar Manis mendapat anggaran Dana Desa Rp627 juta pada Tahun 2016. Meningkat lagi menjadi Rp798 juta pada Tahun 2017, kemudian Rp966 juta pada Tahun 2019, dan mencapai Rp1,4 miliar setelah Tahun 2020.

Dana desa menyulap Pekon Banjar Manis menjadi tidak lagi becek di musim hujan karena rabat beton dibangun hingga pinggir desa, permukiman, daerah pertanian, dan perkebunan.

Meski hanya cukup untuk sepeda motor, pembangunan rabat beton sejak Tahun 2016, membuat warga lebih cepat melakukan aktivitas, terutama dalam mengangkut hasil pertanian ke jalan raya, untuk diangkut ke luar daerah.

Dengan rabat beton, pelajar pun kebanyakan berangkat naik motor ke sekolah, tidak lagi menumpang di daerah lain. Maklum, di daerah ini tempat pendidikan yang tersedia baru SD Negeri 1 Banjarmanis dan dua TPA.

Berada di kawasan perbukitan, di mana terdapat daerah yang tinggi dan rendah membuat daerah ini juga rawan terkena banjir. Namun, dengan Dana Desa, umumnya pinggir jalan sudah memiliki drainase.

Siring juga dibangun ke daerah permukiman, yang membuat saluran air lancar menuju sungai.

Dengan terus disirami Dana Desa, pembangunan drainase di daerah ini bisa lengkap dalam beberapa tahun mendatang, karena masih ada beberapa jalan yang belum dilengkapi, karena merupakan jalan provinsi atau kabupaten.

Pekon Banjar Manis juga memiliki strategi dalam mempertahankan kualitas jalan raya provinsi dan kabupaten. Dana Desa juga diarahkan untuk membangun talut penahan tanah agar jalan tidak longsor ke permukiman yang lebih rendah.

Banyak pembangunan talut penahan tanah dijumpai di Pekon Banjarmanis, yang dibangun dalam tanah kemiringan dan ketinggian. Pembangunan ini mengurangi risiko longsor dan banjir di kawasan tersebut.

Dana Desa juga mulai  bisa disisihkan untuk membangun MCK, jamban, dan pusat air bersih. Warga tidak lagi mengambil air ke sungai atau sumur yang dalam. 

Pembangunan pusat air bersih dilakukan dengan pembelian paralon untuk menyalurkan air bersih dari pegunungan sekitar ke permukiman. Karena berada di daerah pegunungan, airnya pun cukup jernih dan dingin.

Pekon Banjarmanis juga kini telah memiliki ambulans yang diserahkan 8 Desember Tahun 2021 bersama tujuh pekon lainnya di Cukuh Balak: Tanjungraja, Pampangan, Pekondoh, Tanjung Betuah, Sukapadang, Tanjung Jati, termasuk ambulans laut untuk Kutakakhang dan Karang Buah di Pulau Tabuan.

Dengan serah terima 5 ambulans darat dan 2 ambulans laut pada saat itu, 20 pekon di Cukuh Balak telah memiliki ambuians.

Meski belum berusia sebulan, ambulans Pekon sudah terasa manfaatnya untuk membawa warga yang sakit antar puskesmas dan perujukan ke rumah sakit. 

Tokoh masyarakat Samsuddin melihat pembangunan di Pekon Banjarmanis sudah termasuk pesat dengan adanya Dana Desa, meski karena anggaran terbatas masih banyak rabat beton, drainase, dan tempat penahan talut yang perlu dibangun di sejumlah titik.

Suyitno, warga lain, melihat pembangunan rabat beton sudah memadai untuk permukiman warga di sekitar jalan raya. Ia mengusulkan pembangunan dilanjutkan ke seberang sungai, termasuk membangun jembatan gantung, yang jika tidak bisa dialokasikan dengan Dana Desa, dibantu oleh Pemerintah Kabupaten.

Di era kepemimpinan Dedi Kurniawan, manajerial kantor pekon juga mulai dibenahi, Setiap pamong dan aparat desa diwajibkan masuk kantor, membuat laporan, dan menerima masukan dari warga dan para kepala dusun.

Dengan tertibnya manajerial, Kepala Keuangan Pekon kini mengontrol apa saja yang telah dibangun dan belum rampung. 

Ke depan, Kepala Pekon Banjar Manis Dedi Kurniawan mengatakan ia masih membangun infrasrtuktur rabat beton, drainase, talut penahan tanah,  untuk menjaga lingkungan permukiman dan jalan.

Karena masih dalam suasana pandemi covid-19, Pekon Banjarmanis juga tetap menyisihkan anggaran untuk penanganan covid-19 dan pemberian bantuan langsung tunai.

Sesuai hasil musyawarah desa beberapa bulan lalu, Pekon Banjarmanis juga marencanakan pembangunan TPA dan Pos Yandu. Keduanya dianggap sebagai penopang kecerdasan generasi muda dan menjaga kesehatan mereka di masa mendatang.

YUNADA YAMIN 

0 comments:

Posting Komentar