Erupsi Anak Krakatau: Nelayan Tak Melaut, Basarnas Siaga

BAKAUHENI (26/4/2022) -  Erupsi Gunung Anak Krakatau selama April Tahun 2022 mulai memengaruhi penghasilan nelayan di sekitar pesisir Lampung Selatan.  Pendapatan mereka merosot 60 persen atau bahkan kadang tidak bisa menutupi ongkos dan operasional.

Beberapa dari nelayan akhirnya memutuskan tidak berlayar setiap hari. Letusan gunung anak Krakatau yang mencapai 21 kali selama April Tahun 2022 membuat ikan migrasi karena gelombang umumnya tinggi.

Rohadi, salah seorang nelayan di Muara Piluk, Bakauheni, Lampung Selatan, mengatakan mereka kini hanya memperoleh ikan 2 ton dari biasanya 5 ton sehari. Ikan yang biasanya banyak di sekitar perairan Krakatau menghilang.

Sedangkan Burhanudin, nelayan lain, terpaksa tidak melaut setiap hari karena hasil jaring tidak menutupi biaya operasional. Mereka akhirnya hanya meminjam kepada majikan saat pulang agar dapur tetap ngebul.

Meletup 21 kali dari 1 hingga 24 April Tahun 2022, Gunung Anak Krakatau adem mulai Senin, 25 April Tahun 2022. Tak ada letusan sama sekali, ketinggian asap dari gunung legendaris itu maksimal 25 meter.

Andi Suardi, Kepala Pos Pemantau Gunung Anak Krakatau di Hargo Pancuran, Rajabasa, Lampung Selatan, mengatakan, meski tidak ada aktivitas selama dua hari terakhir hingga Selasa, 26 April Tahun 2022, status gunung tersebut tetap siaga.

Kapolres Lampung Selatan AKBP Edwin mengatakan, apa pun situasi Gunung Anak Krakatau pada saat ini, mereka tetap siaga, terutama mengantisipasi dampak terhadap penyeberangan Selat Sunda dari Merak dan Bakauheni, yang dalam pekan ini diperkirakan mulai ramai.

Untuk mengamankan Pelabuhan dan perairan Selat Sunda, Kepala Pos Basarnas Bakauheni  Denny Mezu mengatakan mereka menyiapkan kapal siaga KM Basudewa, dengan jumlah pasukan 30 orang, 12 di Bakauheni dan 18 di Pulau Sebesi.

Hasil pantauan Basarnas pada Selasa 26 April 2022, Gunung Anak Krakatau tanpa letusan. Warga di Pulau Sebesi juga menyebut aktivitas gunung itu melandai sejak pukul 18.00, malam Selasa.

ROY SHANDI

0 comments:

Posting Komentar