
Dengan membawa van hitam dan kaca mobil gelap, Ayong, warga asal Medan tersebut, tancap gas saat disetop petugas. Namun ia tidak bisa berkutik karena sudah masuk jalur pintu penyeberangan. Petugas KSKP Bakauheni, dengan cepat menyetopnya sebelum masuk area terminal.
Saat petugas meminta Ayong membuka van hitamnya berpelat B 1129 WYH, bagian belakang kendaraan penuh dengan satwa dan burung dilindungi dalam dan luar negeri, mulai dari ribuan ekor burung paruh bengkok, empat belas ekor meerkats asal Afrika, dan dua ekor marmoset dari Amerika Latin.
Ayong menyebut akan membawa ribuan satwa dan burung dilindungi itu ke Pasar Pramuka, Jakarta Timur. Ia sudah dua kali berhasil melewati Pelabuhan Bakauheni dan sukses menjualnya melalui media sosial.
Berangkat sendiri dari Medan, Ayong menjadi sopir sekaligus pemilik ribuan satwa dilindungi tersebut.
Di media sosial, harga berbagai jenis burung paruh bengkok bervariasi dari seratus ribu ripiah hingga jutaan. Nilai marmoset Amerika Latin dan Meerkats Afrika antara 40 hingga 50 juta per ekor. Boneka kedua jenis satwa itu bahkan dijual ratusan ribu rupiah.
Kepala KSKP Bakauheni AKP Ridho Rafika mengatakan jumlah burung dan hewan yang dibawa Ayong mencapai 1.191 ekor. Selain burung, marmoset, dan meerkats, pria asal Medan itu juga membawa sejumlah musang dan monyet.
ROY SHANDI
0 comments:
Posting Komentar