3 Warung Ludes di Pasar Tempel Rajabasa Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (3/7/2022) -  Setidaknya tiga warung terbakar di Pasar Tempel Rajabasa, Jalan Indra Bangsawan,  Bandarlampung, pukul 21.30, malam Senin, 3 Juli 2022. Seluruh material yang umumnya sembako dan sejumlah tabung gas elpiji ludes. Api diduga berasal dari korsleting listrik.

Dari sejumlah video amatir yang beredar dan sebagian diunggah ke media sosial, kebakaran bermula dari warung paling ujung di Jalan Indra Bangsawan, menyebar ke warung lainnya, yang menjadi satu bagian.

Api cepat membesar diduga karena ledakan gas epiji 3 kilogram dan material yang umumnya terdiri dari bahan pangan, mulai dari beras, tepung, penganan, rokok, dan barang-barang keperluan sehari-hari lainnya.

Kabar kebakaran cepat beredar karena Pasar Tempel Rajabasa tersebut kini termasuk pasar tradisional teramai di Bandarlampung. Kebanyakan warga Pramuka, Hajimena, Rajabasa, hingga Bratanila, berbelanja pagi ke sana.

Kebakaran juga menjadi heboh karena lokasi ketiga warung yang terbakar berada di belakang SPBU Rajabasa Nunyai, yang masuk lewat Jalan Z.A. Pagar Alam, tetapi bisa keluar ke arah Jalan Indra Bangsawan.

Kepala BPBD Bandarlampung Syamsul Rahman menyebut pihaknya memperoleh laporan pada pukul 21.45. Mereka mengarahkan tujuh unit mobil pemadam kebakaran ke lokasi, dengan setidaknya 35 orang petugas.

Api dapat dipadamkan sejam kemudian. Namun, petugas pemadam kebakaran masih stand by di sana hingga pukul 23.30 jelang dinihari untuk mendinginkan sisa-sisa api, karena bangunan warung semi permanen.

Tak ada yang bisa diselamatkan dari barang-barang jualan ketiga warung tersebut. Sebagian beras tampak sudah matang, kaleng-kaleng minuman sudah hancur, demikian juga sejumlah tabung gas elpiji 3 kilogram.

Camat Rajabasa Hendri mengatakan warung yang terbakar milik Harun.  Ketiganya satu kesatuan dengan rumah yang berada di belakangnya, berubah fungsi menjadi toko sembako setelah Pasar Tempel Rajabasa semakin ramai sejak Tahun 2000-an.

Hendri menduga kebakaran akibat korsleting listrik, terutama kabel dari rumah yang dipasang untuk penerangan pada malam hari, tetapi digulung pada pagi harinya agar tidak menganggu warga sekitar berjualan.

ARI IRAWAN

0 comments:

Posting Komentar