Heboh Rektor "Disandera" di Sebuah Insitute Bandarlampung

BANDARLAMPUNG (14/7/2022) -  Heboh seorang rektor “disandera” sempat membuat petugas Sat Intel Polresta Bandarlampung dan Polsek Kedaton sibuk pada Kamis, 14 Juli 2022. Mereka mendatangi Institut Maritim Prasetiya Mandiri di Jalan Pelita I, Labuhan Ratu, Bandarlampung, untuk mengecek kebenarannya.

Sempat tertahan di luar sejenak, anggota Kepolisian akhirnya masuk ke dalam kampus institute tersebut menjelang siang, dipimpin Kanit Intek Polresta Kompol Syamsuri dan Kapolsek Kedaton Kompol Atang Samsuri.

Situasi tampak tegang di dalam kantor Institut tersebut. Willem Nikson Sitompul, rektornya, merasa dirinya “ditahan” dan tidak nyaman sejak pukul 10.00, karena mendadak diberhentikan dan diminta menyerahkan seluruh fasilitas, termasuk rumah dan mobil dinas.

Didampingi para pengacaranya, Willem menyebut ia bekerja sebagai rektor di Institut tersebut sejak Tahun 2021, dengan kontrak 5 tahun, lalu mendadak diberhentikan pada Kamis, 14 Juli 2022. 

Setelah mendatangi kampus Institut Maritim Prasetiya, Kaposek Kedaton Atang Samsuri juga menyebut tidak ada penyanderaan. Ia menganggap perguruan tinggi tersebut sedang ada masalah internal, terutama dengan Rektor Willem Nikson Sitompul.

Bambang Setyawan, mewakili institut Maritim Prasetya Mandiri, bahkan menyebut kabar penyanderaan hoax. Ia menyebut Rektor Willem bebas ke mana-mana di  sana, termasuk jika ingin pulang.

Soal mengapa pagar masuk perguruan tinggi tersebut ditutup, Bambang menyebut pihaknya sedang mengamankan aset. Ia mengakui Willem sudah tidak menjadi rektor sejak Kamis, 14 Juli 2022.

ARI IRAWAN

0 comments:

Posting Komentar