Dullah penderita sakit kulit sekujur tubuh, mengarungi kehidupan sehari-hari dengan tergeletak lunglai. Ia tidak bisa lagi bekerja serabutan dengan sisa-sisa tenaga ringkih dan tarikan nafas mulai berat. Kakek berusia 70 tahun ini tinggal seorang diri di rumah sederhana berdinding papan dan geribik.
Sakit kulit tiba-tiba menyerang hingga kulit melepuh. Rasa gatal dan nyeri seketika menyergap jika si empunya badan menggaruk barang sejenak. Bukan hanya sakit dan nyeri badan tetapi Dullah benar-benar menanggung nestapa karena tidak tahu sampai kapan harus menanggung derita.
Kepala Kampung Juku Batu M. Khoirin mengaku iba dengan kondisi Dullah. Aparat kampung berusaha membantu dengan merealisasikan bantuan pangan non tunai (BPNT) dari pemerintah pusat. Dullah tergolong warga miskin. Ia membutuhkan uluran tangan pemerintah karena kesulitan berobat. Lansia ini cuma sanggup berobat ke bidan. Keluhan sakit kulit bukan berkurang atau sembuh tetapi malah melepuh.
Dullah sebelumnya tinggal berdua dengan anaknya. Sejak anak menempuh penmdidikan di Bandarlampung, ia hidup sendirian. Menantu bernama Khodarmi mendapat kabar mertuanya sakit dari tetangga. Sang menantu hanya membantu perawatan lantaran tak mampu membawa berobat ke dokter spesialis atau rumah sakit.
GIBRAN ALFALAH
0 comments:
Posting Komentar