Mereka segera bergerak menuju suara. Ternyata rumah seorang tetua di sana, Ismadi dan Masleha yang ambruk. Mereka sama-sama kelahiran Tahun 1946 atau kini sudah berusia 76 tahun. Yang pria lahir pada 20 Maret, sedangkan isterinya 30 Juni.
Warga asal Kediri, Jawa Timur, dan Palas, Lampung Selatan, itu sudah puluhan tahun di Bakau Kramat. Sejak menikah, mereka hanya sanggup membangun sebuah rumah geribik. Kepala Dusun di sana mencatatnya sebagai faqir miskin.
Ambruknya rumah geribik Ismadi terjadi pada pukul 05.30 Minggu, 3 April 2022, saat hujan deras menimpa kawasan sekitar Batu Keramat, sejak malam harinya. Awalnya pria sepuh itu mendengar suara derik kayu. Begitu keluar rumah, ia melihat geribiknya doyong. Ismadi segera memberitahukan isteri dan anaknya. Mereka keluar pada saat bangunan roboh.
Hamzah, Kepala Dusun Batu Kramat, mengatakan, pagi itu juga warga sekitar segera bergotong royong membersihkan puing-puing geribik Ismadi. Pada siang hari, ada juga yang sudah menyumbang kayu, untuk mendirikan rumah pasangan sepuh itu kembali.
Kepala Dusun itu belum mengetahui apakah warga sekitar mampu mendirikan kembali rumah Ismadi dan Masleha. Namun, mengingat saat ini bulan Ramadhan, ia yakin akan ada yang orang membantu, apalagi pemiliknya tergolong gafir miskin dan sudah terlalu tua untuk berpikir berteduh di mana.
ROY SHANDI
0 comments:
Posting Komentar