Tiba pukul 11.00 di Mapolresta, mantan amir dan anggota Khilafatul Muslimin diterima Kapolresta di ruang tamu. Setelah berbincang sejenak, mereka mengeluarkan kartu, seragam, dan atribut organisasi kepada Kepolisian.
Rombongan Khilafatul Muslimin dipimpin Awiyan, mantan amir organisasi tersebut. Ia ditemani sejumlah anggota, yang umumnya memakai peci haji, tidak lagi dengan kopiah khas mereka, putih dan hijau.
Pemimpin mereka, Abdul Qadir Hasan Baraja, ditangkap tim Ditreskrimum Polda Metro Jaya, Selasa 7 Juni 2022 di Masjid Kekhalifahan atau Kantor Pusat Khilafatul Muslimin, Jalan WR Supratman, Bumiwaras, Bandarlampung, dengan Undang-Undang Organisasi Masyarakat dan penyebaran berita bohong.
Empat hari kemudian, Sabtu 11 Juni 2022, Polda Metro Jaya kembali datang menangkap menangkap AA dan IM, dua petinggi Khilafatul Muslimin. Mereka juga membawa serta sejumlah dokumen dan uang organisasi bernilai miliaran rupiah.
Berselang dua hari, pada Senin 13 Juni, petugas gabungan yang dipimpin Kapolresta Bandarlampung mencopot plang masjid dan organisasi tersebut di di Jalan WR Supratman, Bumiwaras, Bandarlampung, berbarengan dengan beberapa lokasi lainnya di Lampung.
Awiyan, amir Khilafathul Muslimin wilayah Bandarlampung, mengatakan mereka menyerahkan kartu anggota dan atribut karena Pemerintah menyatakan organisasi tersebut tidak resmi.
Kapolresta Bandarlampung Kombes Pol Ino Harianto mengatakan, dengan kedatangan amir dan para anggota, pihaknya menganggap Khilafatul Muslimin sudah tidak ada di Bandarlampung.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar