Namun, Kamis lalu, hasil seharian itu ludes. Seorang pria bertubuh kurus, mengendarai sepeda motor, dan membawa ayam adu, membayarnya dengan uang palsu seratus ribu rupiah, untuk membeli kue 10 ribu rupiah.
Maryani, sang nenek, sebenarnya sudah ragu saat itu. Dengan inderanya yang sudah tua, ia mencium bau seratusan ribu rupiah tersebut berbeda dari lembaran yang selama ia kenal. Tetapi, sang pria meyakinkannya. Ia pun mengembalikan 90 ribu rupiah.
Saat pria itu kabur dengan sepeda motor bututnya, sang nenek mendatangi toko milik Arizal di kawasan Labuhan Ratu tersebut. Uang tersebut ternyata palsu. Setelah dicek lewat lampu, tidak ada merk Bank Indonesia.
Arizal, sang pedagang kelontong yang diminta tolong mengecek uang, Minggu, 18 September 2022, mengatakan peristiwa terjadi pada pukul 10.00, Kamis 15 September. Ia membenarkan sang nenek setiap hari keliling menjual kue, termasuk ke tokonya.
Di tengah terik matari pada Minggu Siang, 18 September 2022, sang nenek masih keliling berjualan kue, dengan berjalan kaki, menyusuri pinggir sejumlah jalan di kawasan Labuhan Ratu, Bandarlampung.
ARI IRAWAN

0 comments:
Posting Komentar