Pria Sebatang Kara di Tanggamus Lemas Puluhan Tahun

CUKUHBALAK (23/11/2022) – Seorang pria sebatang kara menderita sakit lemas selama dua puluhan tahun. Warga Pekon Sukapadang, Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, ini tinggal di rumah geribik reyot. Kehidupan sehari-hari menunggu belas kasihan orang.

Hapipi, 42 tahun, menjalani kehidupan sebatang kara sejak bercerai denga istrinya. Mereka belum dikaruniai keturunan. Orangtua pun sudah lama meninggal dunia. Sanak saudara tinggal jauh dan tidak tahu lagi keberadaannya.

Dalam kesendirian, Hapipi menderita sakit lemas sejak 22 tahun lalu. Kondisi badan tidak bertenaga. Aktivitas sehari-hari sangat terbatas. Waktu berlalu, hari berganti, ia habiskan dengan duduk tafakur di rumah geribik reyot.

Apa hendak dikata, Hapipi memang tidak berdaya. Ia benar-benar hidup sebatang kara tanpa sumber penghasilan maupun usaha. Kehidupan sehari-hari seperti kebutuhan makanan dan minum menunggu belas kasihan tetangga atau siapapun bersimpati.

Hati kecil Hapipi sebenarnya mengharapkan bantuan pengobatan demi kesembuhan secepatnya. Pria ini ingin kembali hidup normal, bekerja, dan tidak menggantungkan hidup kepada orang lain. Namun, harapan selama puluhan tahun belum terwujud hingga sekarang. Ia tidak mengetahui apakah pemerintah mengetahui nasibnya.

Sahrial Antoni, anggota Badan Hippun Pemekonan Sukapadang, Kecamatan Cukuhbalak, Tanggamus, mengunjungi Hapipi, Rabu 23 November 2022. Ia prihatin dengan nasib pria sebatang kara ini. Fisik dan usia masih produktif tetapi tidak berdaya akibat sakit lemas.

Tokoh masyarakat Sukapadang ini berharap pemerintah turun tangan membantu pengobatan Hapipi hingga sembuh. Selama sakit lemas belasan hingga puluhan tahun, Hapipi belum pernah menerima perhatian kecuali bantuan langsung tunai dana desa.

MAULANA AS

0 comments:

Posting Komentar