Dalam rekaman video, Irwan, warga Karang Jawa, Lampung Tengah, memperlihatkan susunan batu yang umumnya tidak pakai semen. Agar tidak kelihatan, bagian luar, kemudian ditutup, hingga tampak tidak asal jadi.
Pekerjaan drainase bernilai 36 miliar rupiah itu dimenangkan oleh PT Aya Pujian Pratama, yang kemudian disubkan ke sejumlah pekerja, yang dimulai dari pekerjaan penggalian, yang menyertakan alat berat.
Setelah digali dan batu didrop, pekerjaan beralih ke tangan pekerja lain, yang menyebut hanya bekerja sesuai galian. Gianto, misalnya, mengaku diupah 60 ribu per meter dan bekerja sebagai petunjuk mandor, tidak mengetahui RAB sesungguhnya.
Saat Irwan dan warga Karang Jawa, Lampung Tengah lain mendatangi Herman, pengawas proyek, mereka menyebut mengawasi pekerjaan dari ke hari ke hari. Namun saat video ditunjukkan dan sama-sama berangkat ke lokasi, dan membenarkan pekerjaan tidak benar.
Pengawas proyek dari PT Aya Pujian Pratama itu mengatakan, sejak menggarap drainase di sepanjang jalan dari Karang Jawa, Lampung Tengah, ke Blambangan Pagar, Lampung Utara, mereka sudah pernah membongkar sebagian pekerjaan.
Keristianto JS, yang mengaku penanggung jawab di lapangan, membenarkan proyek drainase bernilai 36 miliar rupiah itu dimenangkan perusahaannya, PT Aya Pujian Pratama. Ia juga menyebut akan mengerjakan rigid beton di sepanjang jalan tersebut.
Penjab PT Aya Pujian Pratama tersebut mengakui sudah pernah membongkar pekerjaan 300 meter karena tidak sesuai dengan RAB.
MANSYUR
Posting Komentar