Sopir dan Nelayan Tanggamus Minta Sandiwara Solar Diakhiri

KOTAAGUNG (17/20/2021) – Para sopir yang sering melewati Jalan Lintas Barat Tanggamus mulai menilai Pemerintah mempersulit rakyat dengan membatasi penjualan solar di tiga SPBU yang biasa melayani di sana.

Sudah lebih dari dua bulan, kendaraan ber-BBM solar antre di SPBU Lakaran, Talagening Kotaagung, dan Banjar Negri. Banyak dari pengemudi tidak kebagian hingga membatasi operasional.

Pasokan solar untuk nelayan di Kotaagung juga dibatasi. Mereka hanya diperbolehkan membeli 1 jerigen perhari, sedangkan kebutuhan untuk melaut memerlukan 4 jerigen.

Mawardi, seorang sopir truk, meminta Pemerintah jangan terus-menerus bersandiwara dan menipu  rakyat. Setelah sedikit lagi berhasil menghapus premium, kini membuat kelangkaan solar, agar harga BBM bisa disesuaikan dengan produk baru yang lebih mahal.

Supri, seorang nelayan, mengatakan banyak dari nelayan tidak melaut karena kekurangan solar. Ia melihat Pemerintah tidak lagi berpihak kepada rakyat kecil, meski di sisi lain seolah-olah menjadi pahlawan dalam bansos.

Beni Kurniawan, pengawas SPBU di Talagening Kotaagung, mengatakan biasanya mereka memperoleh jatah 8 ton solar dalam sehari, tetapi kini hanya dikirim satu kali dalam 3 hari.

HARDI SUPRAPTO

0 comments:

Posting Komentar