Kasat Samapta Polresta Bandarlampung Kompol Suwandi mengatakan, siang itu, Tim Walet sedang melakukan patroli rutin di sekitar Jalan Nusa Indah. Mereka melihat dua pria dan satu gadis naik sebuah sepeda motor tanpa helm.
Petugas pun meminta mereka berhenti di pinggir jalan, di depan salah satu lahan kosong di sana. Selain menanyakan kenapa tidak pakai helm, meminta legalitas pengemudi dan kendaraan, Tim Walet mengawasi tingkah laku sang gadis.
Karena curiga, Tim Walet memeriksa kedua pria berinisial DF dan NZ. Ternyata salah seorang di antaranya memiliki senjata tajam, yang diselipkan di pinggang.
Tim Walet menjadi lebih curiga. Mereka memeriksa lebih teliti kedua pria dan gadis berinisial AA tersebut, termasuk memeriksa ponselnya. Ternyata mereka baru selesai Open Booking Online atau Open BO dengan seorang pria lain berinisial AZ, yang saat itu sudah menunggu di hotel.
Saat diperiksa di Polresta Bandarlampung, salah satu pria mengatakan ia baru sepekan mengenal gadis di bawah umur itu lewat media sosial. Karena pernah bersedia Open BO, ia, kemudian, menawarkannya kepada pria bernisial AZ.
Siang itu mereka pun ketemu darat dengan sang gadis karena baru pertama kali bertemu. Namun, baru hendak mengantarnya ke sebuah hotel di kawasan Pengajaran, Teluk Betung Utara, Bandarlampung, Tim Walet Polresta memergoki mereka.
Pria berusia 23 tahun itu mengaku AZ berjanji memberikan jasa Open BO 600 ribu dan ia memperoleh jatah 100 ribu rupiah. Nilai transaksi tersebut juga jelas dalam chatting mereka, yang dilakukan lewat Whatsaap.
Kasat Samapta Polresta Bandarlampung Kompol Suwandi mengatakan mereka menyerahkan perkara tersebut ke Satreskrim dan PPA, untuk menyelidiki Open BO kedua pria tersebut, yang dilakukan terhadap seorang gadis di bawah umur.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar