Banjir Kepung Bandarlampung, Ratusan Rumah Tenggelam

BANDARLAMPUNG (3/8/2022) -  Banjir mengepung Kota Bandarlampung, Rabu, 3 Agustus 2022. Ratusan rumah terendam hingga tiga meter. Sejumlah jalan protokol, seperti Jalan Kartini, Antasari,  dan Way Lunik, Panjang berubah menjadi sungai.

Banjir terparah terjadi di Kelurahan Kali Bakau Kencana, Kedamaian, Bandarlampung. Umumnya rumah sudah ditinggalkan penghuninya, mengungsi ke rumah-rumah tetangga, yang datarannya lebih tinggi.

Sebagian lagi warga bertahan di rumah masing-masing, dengan mengungsi ke lantai dua, karena rata-rata di bagian bawah sudah dipenuhi air.

Di Kali Balau Kencana, air bah datang sejak pukul 16.00. Menggenangi ratusan rumah di setidaknya enam RT. Seperti pada musim hujan lainnya, rendaman air di sana akibat sungai Kali Balau meluap, tidak mampu menampung kiriman air dari kawasan lainnya.

Warga seperti sudah pasrah dengan banjir di permukiman mereka setiap hujan deras datang. Ada yang mengungsi lebih awal, namun banyak juga yang baru mengetahui setelah ketinggian rendaman mencapai dua meter lebih.

Meski air mulai surut menjelang magrib, ketinggian air umumnya masih di atas satu meter. Warga yang bertahan berharap kiriman air tidak datang lagi pada malam harinya.

Selain di Kelurahan Kali Balau Kencana, banjir juga setinggi dengkul juga terjadi di Jalan Protokol, Jalan Kartini, Bandarlampung. Rendaman air masuk ke toko-toko, yang membuat para pegawainya sibuk menguras dan bersih-bersih hingga jelang maghrib.

Udin, seorang tukang parkir, menyebut banjir rutin terjadi di jalan protokol tersebut setiap hujan datang dengan deras. Namun, baru pada Rabu Sore, 3 Agustus 2022, air masuk hingga toko-toko di sekitarnya.

Banjir di Jalan Kartini Bandarlampung juga membuat arus lalu lintas sempat macet dan belasan sepeda motor mogok.

Sejumlah warga mengunggah banjir Rabu. 3 Agustus 2022, ke media sosial, terutama soal berubahnya sungai menjadi jalan. Ada yang juga yang mengabarkan seekor ular naik ke rumah penduduk, saat sungai di kawasan tersebut menjadi air bah.

PANDAWA DAN DIYON SAPUTRA

0 comments:

Posting Komentar