Muslimin, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Unila, mengakui peristiwa tersebut. Namun ia belum bisa memastikan berapa mahasiswa yang luka dari saling serang tersebut.
Wakil Dekan III Fakultas Ekonomi itu juga menyebut ia masih menyelidiki penyebab mahasiswa saling serang. Yang ia tahu, sore harinya, ada bazaar di kawasan fakultasnya. Selesai acara, sejumlah mahasiswa ribut dengan teman-temannya sendiri.
Dalam sejumlah video amatir yang beredar, suasana di Kampus Unila seperti sedang kacau selepas magrib hingga jelang Isya. Banyak dari mahasiswa saling kejar-mengejar di sekitar Rektorat, Fakultas Ekonomi, dan Fakultas Teknik.
Muslimin menyebut keributan antara mahasiswa Fakultas Ekonomi sudah dianggap selesai selepas Isya. Sejumlah petugas dari Polsek setempat menghalau mereka keluar dari lingkungan kampus. Namun setelah itu terjadi lagi keributan di luar.
Ageng, Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Teknik Unila, memastikan mahasiswanya tidak terlibat dalam perkelahian tersebut. Suasana di lingkungan Fakultas Teknik ramai karena sebagian mahasiswa berlindung ke sana.
Suasana redam sekitar pukul 21.30. Petugas dari Polresta, Polsek, dan sekuriti menutup akses keluar masuk ke Unila dan meminta mahasiswa yang masih berada di dalam kampus keluar dari areal kampus.
Pada pukul 22.00 bekas batu dan kayu yang dipakai untuk saling lempar tampak berserakan di sekitar Rektorat Unila dan Fakultas Ekonomi.
Bersama petugas dari Polsek dan Polresta Bandarlampung, para petinggi kemahasiswaan akhirnya berkelililing dari Rektorat Unila ke Fakultas Ekonomi dan Fakultas Teknik, untuk melihat apakah masih ada yang mahasiswa yang berkumpul pada pukul 22.30.
Suasana di Unila kembali sepi pada pukul 00.00, Jumat Dinihari, 23 September 2022. Petugas dari Polresta dan Polsek meninggalkan Kampus Unila dan menyerahkan urusan selanjutnya kepada otoritas kampus.
DANDI SUCIPTO
0 comments:
Posting Komentar