Kebakaran selama satu jam menghanguskan rumah Hambali, seorang kuli bangunan. Pemilik sedang bekerja dan istrinya berdagang. Sementara dua anak bersekolah. Tak satu pun penghuni mengetahui rumahnya dilalap si jago merah hingga rata dengan tanah.
Kebakaran rumah semi permanen di permukiman padat ini pertama kali diketahui tetangga. Kobaran api sudah mencapai atap dibarengi letupan barang terbakar. Sebagian orang berteriak meminta pertolongan dan bergegas menyemprot api dengan air selang.
Upaya pemadaman tidak sebanding dengan kobaran api meski makin banyak warga menyiram dengan air ember. Rambatan api sulit dicegah karena rumah konstruksi papan mudah dilalap si jago merah.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bandarlampung mengerahkan tiga armada bersama 10 personel. Kedatangan damkar bertepatan api sudah melalap seluruh bangunan dan sebagian sudah runtuh menjadi arang. Api dapat dijinakkan pukul 09.30 WIB.
Tetangga pemilik rumah, Pipit Indriyani, mengetahui kebakaran rumah Hambali karena mendengar jeritan warga. Ia melihat api sudah mencapai atap. Dugaan pemicu kebakaran belum diketahui apakah kompor, rokok atau obat nyamuk. Harta benda taks atu pun terselamatkan karena rumah sedang kosong.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar