Pabrik kerupuk terbakar ketika berproduksi rutin. Karyawan memproses pembuatan kerupuk, pencetakan pengeringan, penggorengan hingga pengemasan. Penggorengan kerupuk menggunakan tungku berbahan bakar kayu.
Karyawan bagian penggorengan bermaksud jeda sejenak guna memindahkan kerupuk dari dapur ke ruang pengemasan. Ia menarik kayu bakar dari tungku dengan kondisi kuali masih berisi minyak panas. Tidak disangka, bara kayu bakar menyambar minyak.
Letupan api berkobar tidak terkendali seiring hembusan angin. Seluruh karyawan bergegas menyelamatkan diri karena letupan api menyambar barang-barang seisi dapur. Kebakaran hanya menimbulkan korban materi.
Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan Bandarlampung mengerahkan enam armada bersama 35 personel guna memadamkan kebakaran pabrik kerupuk milik Saefudin. Mula-mula datang damkar dari Posko Tanjungkarang Barat.
Kobaran api ternyata masih besar dan mengancam ruangan lain. Karena itu dikerahkan lagi lima damkar dari Posko Langkapura dan mako Jalan Tendean Tanjungkarang Pusat. Kobaran api dapat dijinakkan dalam tempo setengah jam.
Karyawan bagian penggorengan, Slamet, mengaku jeda sejenak dengan menarik kayu bakar dari tungku karena hendak memindahkan kerupuk ke ruang tengah. Ia bermaksud melanjutkan penggorengan. Begitu kembali timbul kebakaran dan api sudah mencapai atap asbes.
Kabid Pemadam dan Penyelamatan Bandarlampung Sutarno awalnya mengerahkan damkar Posko Tanjungkarang Barat karena lokasi terdekat. Armada Posko Langkapura dan Kapten Tendean menyusul setelah petugas meminta bantuan.
Sumber kebakaran dari tungku penggorengan kerupuk. Karyawan menarik kayu bakar dari tungku dengan kondisi masih membara. Bara ini menyambar kuali penggorengan berisi minyak sehingga meletupkan kobaran api dan membakar seisi dapur.
ARI IRAWAN
0 comments:
Posting Komentar