Kobaran api menerangi komplek pertokoan Pasar Sukadana saat menggejolak. Kebanyakan pedagang hanya bisa menonton dari kejauhan saat si jago merah melalap rumah toko yang umumnya berlantai dua di sana.
Para pedagang menjauhi komplek pertokoan ketika sejumlah ledakan terjadi. Material dagangan, terutama bahan kimia, diduga meledak, membesarkan api, membuatnya membumbung ke bagian atas.
Meski mengerahkan seluruh mobil pemadam kebakaran yang ada di Pemkab Lampung Timur, kebakaran baru bisa padam pukul 06.00. Hingga pukul 08.00 masih ada sisa api dan asap di sebuah ruko dan satu unit damkar terus berjaga.
Mulai pukul 09.00 pedagang memberesi barang dagangannya. Material di dua toko habis di dua lantai, enam toko lainnya hanya terbakar di lantai satu.
Dibantu anggota Koramil dan Polsek setempat, pedagang mengumpulkan sisa dagangan yang masih berguna, meski rata-rata pedagang mengatakan 80 persen sudah tidak bisa dipakai lagi.
Mulyadi, pengelola toko pertanian milik kakaknya, mengatakan ia mengetahui kebakaran pada pukul 05.00 subuh. Sesampai di pasar ia melihat api sudah melalap bangunan bawah dan merembet ke bagian atas.
Pedagang barang pertanian itu memperkirakan kerugian mereka setidaknya Rp1 Miliar. Ia mengakui masih bisa memanfaatkan sejumlah material, namun tiga perempat sudah dimakan api.
Titin Wahyuni, sekretaris BPBD Lampung Timur, mengatakan pihaknya memperkirakan api berasal dari korsleting listrik. Mereka mendapat telepon pukul 04.30 dan petugas tiba di lokasi setengah jam kemudian.
Sekretaris BPBD Lampung Timur itu menyebut pihaknya masih menaksir kerugian dari kebakaran delapan toko tersebut. Namun ia menghitung setiap pedagang kehilangan barang bernilai ratusan juta hingga miliaran rupiah.
FAHROZI NAZAM
0 comments:
Posting Komentar